Infoacehtimur.com, Humaniora – Tercatat sejumlah 443 perkara perceraian terjadi di Aceh Besar. Perkara tersebut ditangani oleh Mahkamah Syariyah Aceh Besar sejak Januari – November 2023.
Istri gugat Suami mendominasi perkara cerai di Aceh Besar. Selain itu, perkara lainnya ialah harta bersama, sengketa kewarisan, dan lain-lain.
“Dari 443 perkara gugatan yang terdaftar, 303 perkara cerai gugat cerai yang diajukan oleh istri terhadap suami”, kata Panitera Mahkamah Syar’iyah Jantho.
Bang Sayed, seorang Tokoh Sosial Kemasyarakatan menyayangkan kondisi rumah tangga yang kandas di meja hijau. Terlebih jika kondisi ekonomi menjadi pemicu perceraian.
“Secara moralitas, status janda bukan kehinaan, juga bukan prestasi membanggakan. Yang penting jaga kehidupan, jauhi perkara amoral. Jangan kasih pirang, sayang”, terang Bang Yed Aceh Timur, turut mencuit trend Janda Pirang.
Sebagai informasi, Mahkamah Syar’iyah Jantho telah menangani sebanyak 677 perkara selama Januari hingga November 2023. Dari perkara tersebut 443 adalah perkara gugatan, 198 perkara permohonan dan 36 perkara jinayat.
jinayat berjumlah 36 perkara, yaitu 21 kasus pemerkosaan, lima perkara zina, empat perkara pelecehan seksual, selebihnya kasus Ikhtilat.
“Dari 21 kasus pemerkosaan, 5 kasus antaranya melibatkan anak,” ucap Panitera Mahkamah Syar’iyah.