Infoacehtimur.com, Sejarah – Hubungan antara Iran dan Amerika Serikat telah mengalami pasang surut selama 70 tahun terakhir. Dari sekutu dekat menjadi musuh bebuyutan, hubungan kedua negara ini telah melewati berbagai fase yang kompleks.
Pada era 1950-an hingga 1979, Iran dan AS memiliki hubungan yang sangat erat. AS membantu Iran membangun ekonomi modern, militer kuat, dan program nuklir sipil. Namun, setelah Revolusi Islam 1979, Iran berubah menjadi republik Islam anti-Barat di bawah Ayatollah Khomeini.
Baca Juga: Masjid Tertua dan Bersejarah di Aceh Timur
Baca Juga: Menghargai Sejarah, Atau Hanya ‘Ingat Doang’ ?
Baca Juga: Tugu Meurahdoe: Saksi Bisu Sejarah Kesultanan Aceh
Krisis penyanderaan di Kedutaan Besar AS di Teheran pada 1979-1981 menjadi titik balik hubungan kedua negara. AS memberlakukan sanksi ekonomi yang ketat terhadap Iran, dan hubungan diplomatik kedua negara putus.
Sejak itu, Iran dan AS terlibat dalam berbagai konflik tidak langsung, termasuk perang proksi di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman. Pembunuhan Qassem Soleimani pada 2020 memicu ketegangan lebih lanjut antara kedua negara.
Baru-baru ini, AS melancarkan serangan militer terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, yang menandai eskalasi langsung konflik antara kedua negara. Iran telah menyatakan akan membalas tindakan tersebut, sementara AS menyebut operasi ini sebagai langkah preventif untuk menghentikan kemajuan nuklir Iran.