Infoacehtimur.com / Aceh Timur – ejumlah Massa di Aceh Timur memperingati Hari Perjanjian Damai RI – GAM dalam MoU Helsinsi dengan melakukan Pawai Damai Aceh dari Madat Hingga Peureulak. Massa melakukan konvoi menggunakan sejumlah mobil bak terbuka dengan menabuh Rapa’i.
Masri Jafar selaku koordinator aksi konvoi kembali mengingatkan seluruh pihak bahwa peringatan damai setahun sekali tanpa kesadarah pemenuhan hak dan tanggung jawab adalah perayaan kosong.
“Kita melaksanakan aksi damai ini agar pemerintah lebih peka dan wakil rakyat lebih giat dalam mengupayakan pemenuhak hak Aceh pasca damai seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan pengentasan kemiskinan”, kata Masri Jafar (15/08/2022) di Idi.
Ia menuntut pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, pendidikan gratis, serta pemberantasan kemiskinan agar kehidupan rakyat Aceh lebih sejahtera dan tidak lalai dengan polemik realisasi MoU helsinki.
Sebagaimana dalam pernyataan sikap yang dibacakan dalam orasi bahwa polemik yang belum tuntas salah satunya seperti bendera Bintang Bulan yang telah menguras energi rakyat aceh dan pihak keamanan setiap kali menjelang pemilu, Milad GAM pad 4 Desember, dan Peringatan MoU Helsinki pada 15 Agustus.
Ia berharap polemik terkait kekhususan Aceh yang telah disepakati dalam MoU Helsinki dapat diselesaikan oleh pemerintah sehingga hak kekhususan Aceh dapat terpenuhi serta tak lagi menjadi “bungkus dagangan” politik praktis menjelang pileg dan pilkada.