Infoacehtimur.com / Aceh Timur – 2 orang warga di Idi Rayeuk harus menjalani kehidupan bersama penyakit sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, kedua penderita penyakit tersebut telah piatu sehingga harus dibesarkan oleh ‘tulang punggung’ jerih sang ibu.
Mereka adalah Amaturrahmani dan Indra. Amaturrahmani, balita perempuan salah satu warga Desa Titi Baroe, Kec Idi Rayeuk itu belum genap beumur 2 tahun dan menderita penyakit bocor jantung. Kemudian, Indra Wahyu warga Gampong Jawa Idi Rayeuk itu tidak dapat membantu ‘tulang punggung’ ibundanya karena menderita Epilepsi (kejang-kejang dan layu).
Penyakit yang mengidap pada tubuh Amaturrahmani telah berlangsung sejak bayi mungil itu lahir. Sebelumnya, Amaturrahmani sempat menjalani pengobatan intensif di RS Zubir Mahmud Banda Aceh pada November 2021.
Namun, Nurmi selaku ibunda bayi tersebut harus menghentikan pengobatan anaknya karena keterbatasan biaya. Sehari-hari, Nurmi yang menjanda itu bekerja serabutan rumah tangga (PRT harian).
“Saya sendiri. Dan musti menghidupi Ramani serta 3 kakaknya. Bagaimana pengobatan Rahmani ?,” tanya Nurmi kepada infoacehtimur.com yang menanyakan perihal pengobatan intensif lebih lanjut bagi anaknya.
Buka Update : Indeks Berita Aceh Timur dan Aceh
Kemudian, Indra Wahyu (26) menderita penyakit yang membuatnya ‘layu’ diatas tikar sejak 3 tahun terakhir. Indra menderita epilepsi setelah bagian kepala terbentur keras dalam sebuah kecelakaan lalu lintas.
Sebelumnya, Indra Wahyu sempat memperoleh pengobatan. Namun, senasib dengan keluarga Amatur Rahmani, Ummi Hafifah (Ibunda dari Indra) yang berprofesi sebagai juru parkir itu tidak dapat melanjutkan pengobatan intensif bagi putra sulungnya.
“Saya sangat mengharapkan kesembuhan indra untuk kehidupan adik-adiknya. sebentar lagi saya sudah tua,” kata Ummi Hafifah.
Balita Amatur Rahmani dan Indra Wahyu mengharapkan perhatian dari orang/pihak yang dapat membantu biaya untuk pendamping pasien saat proses pengobatan sehingga mereka bisa leluasa memanfaatkan Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan) yang sudah ditanggung oleh negara.