Infoacehtimur.com / Aceh Timur – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, mendatangkan pawang harimau guna melakukan penanganan terhadap adanya laporan dan jejak kaki harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), yang masuk ke area perkebun warga yang tak jauh dari pemukiman penduduk Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.
Menurut laporan Petugas CRU Serbajadi M Thayeb, “sebulan terakhir ini, masyarakat Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, dikejutkan dengan penampakan jejak kaki harimau di kebun warga.
Bahkan sejumlah warga pernah melihat kawanan harimau (satu induk dua anaknya) di kawasan tepi sungai Peureulak, yang tak jauh dari pemukiman penduduk.
Baca juga:
- Pengadilan Tinggi Banda Aceh Perberat Pidana Pembunuh Harimau di Aceh Timur.
- Harimau Sumatera Kembali Mangsa Hewan Ternak Milik Warga yang Sama di Aceh Timur.
- Cegah Satwa Liar Dilindungi Masuk ke Perkebunan Warga, BKSDA Aceh Bentuk Tim Usir Harimau
Namun sejauh ini belum ada loporan warga bahwa hatimau memangsa ternak warga atau menganggu warga.
Melihat keresahan warganya, Sekdes Seumanah Jaya, Mahyudi, melapor hal tersebut ke BKSDA resort Langsa, dan turun ke lokasi melakukan pengecekan dan pendataan langsung.
Selanjutnya BKSDA menurunkan pawang harimau Jauhari yang merupakan anak almarhum Kek Sarwani Sabi (83) asal Desa Blang Sibatong, Kecamatan Bubon, Aceh Barat.
Didampingi Keuchik Seumanah Jaya, M Sabri, petugas CRU Serbajadi, M Thayeb, petugas Forum Konservasi Lauser (FKL) Junaidi, dan WCS serta perangkat desa lainnya Jauhari sang Pawang Harimau melakukan ritual untuk menjauhkan Harimau dari pemukiman penduduk.
Halaman: