Infoacehtimur.com / Lifestyle – Setiap orang, pria maupun wanita, terlebih yang masih berstatus lajang, tentu mendambakan pasangan yang terbatas. “Terbatas” ?, yes bagi kamu yang menganut asas kualitas + kuantitas dalam menentukan pasangan.
“Jadilah limited edition di era hight quality”, barangkali quote tersebut patut untuk dipertimbangkan bagi kawula muda yang hidup di era gempuran aplikasi kencan yang ” mempajang” ribuan calon pasangan yang bersedia diajak kencan seumur hidup ataupun cinta satu malam.
Tersirat kabar bahwa makhluk hidup jenis manusia di Indonesia (termasuk Aceh Timur) tercatat telah menghabiskan uang sejumlah Rp 358 miliar untuk aplikasi kencan. Itu tidak termasuk biaya eksekusi offline setelah cocok di aplikasi.
Pembuat aplikasi ” pemuas gairah” seperti Tinder atau lainnya tentu tidak tidur bersama dompet tipis, mereka mendulang keuntungan.
Lantas, berapa keuntungan yang didapatkan oleh pembuat Aplikasi kencan ?, berikut informasi yang dihimpun oleh Info Aceh Timur.
1. Sean Rad, seorang imigran Iran yang hidup di Amerika mendirikan Tinder. Ia membuat aplikasi kencan dan meresmikan nama Tinder pada tahun 2012, sebelumnya bernama Macthbox.
- Terjerat Utang, Caleg Gagal Aceh Nekat Jadi Kurir 70 Kg Sabu untuk Biaya Kampanye
- Mukjizat Al-Qur’an Tetap Utuh di Tengah Banjir Seruway Aceh Tamiang
- Tinggalkan Rumah Dinas, Ma’ruf Amin Pulang ke Jawa Barat Angkut Tanaman dan Buku
- Polisi Vs Pengedar Sabu 40 Kg Kejar-kejaran, 4 Ditembak
- Jembatan Akses Penyebrangan Nelayan dan Wisata Aceh Timur Ambruk
Namun, beberapa tahun kemudian ia mundur dari perusahaan aplikasi karena sengketa hukum terkait valuasi perusahaan.
2021, Match Group setuju membayar Rad US$ 441 juta atau sekitar Rp 6,3 triliun (pada 2021) untuk kasus sengketa hukum ini.
2. Whitney Wolfe Herd. Perempuan yang berasal di negara bagian barat benua Amerika itu awalnya bekerja di Tinder. Herd resign dari Tinder pada 2014, bahkan ia sempat mengalami pelecehan seksual sehingga menuntut petinggi perusahaan Tinder.
Setelah out dari Tinder, Ia kemudian membuat Bumble. MagicLab yang merupakan perusahaan induk Bumble dijual ke The Blackstone Group dengan valuasi US$ 3 miliar.
3. Sam Yagan, pendiri aplikasi kencan bernama OkCupid. Aplikasi kencan yang dibangun oleh imigran Suriah yang tinggal di Amerika ini sukses. Meski tidak terdengar nyaring seperti Tinder, Yagan berhasil mengumpulkan uang hitungan triliun setelah menjualnl aplikasi itu pada tahun 2011.
Aplikasi OkCupid dijual ke perusahaan induk Tinder bernama IAC InterActiveCorp. OkCulid laris manis dengan harga US$ 90 juta atau setara Rp 1,2 triliun di tahun 2011.
4. Mi Chat, nama dan kekayaan pembuat aplikasi berlogo warna ijo “cantik montok mirip melon demplon” ini kalian cari sendiri saja ya.
Cara sukses mereka adalah berhasil membuat aplikasi. Teruntuk pengguna aplikasi kencan, berapa jumlah rupiah yang sudah didapatkan dari aplikasi kencan ? adakah cinta sejati yang kalian temui setelah menggunakan aplikasi ?, semoga kita semua mendapat kebahagian secara baik, benar, dan tepat. Tentunya, bukan bahagia yang sifatnya sesaat. Semoga.
Data artikel (poin 1-3) mengutip CNBC Indonesia