Infoacehtimur.com / Jakarta – Presiden Joko Widodo meresmikan beroperasinya pabrik pupuk NPK milik PT Pupuk Iskandar Muda di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/2/2023).
Menteri BUMN Erick Thohir yang turut mendampingi Presiden Jokowi menyampaikan peresmian pabrik NPK milik anak BUMN Pupuk Indonesia itu merupakan bagian dari upaya menggenjot kapasitas dan diversifikasi produksi untuk memenuhi kebutuhan pupuk di tanah air dan mendukung ketahanan pangan.
“Khusus untuk Aceh dan sekitarnya dilakukan langkah strategis melalui Pupuk Iskandar Muda,” kata Erick Thohir dalam sambutannya.
Langkah yang dilakukan, kata Erick, antara lain dengan mengoperasikan kembali Pabrik PIM I pada 2022 setelah sempat berhenti beroperasi sejak 2005, sehingga total kapasitas produksi urea sebesar 1,14 juta ton per tahun dan Ammonia sebesar 726 ribu ribu ton per tahun.
Erick menyampaikan, Pabrik Pupuk NPK yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional, siap beroperasi dengan kapasitas produksi 500 ribu ton per tahun. Pabrik NPK ini sebagai bagian dari diversifikasi produk untuk peningkatan pendapatan dan memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman di wilayah Sumatera dan Indonesia bagian Barat.
Baca juga:
- Presiden Jokowi Resmikan Pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda.
- “Pentingnya Pupuk NPK Bagi Pertanian Indonesia”
- Realisasi 20% Anggaran Program Ketahanan Pangan Bukit Tiga Birem Bayeun, Dapat Bantuan 49,5 Ton Pupuk Kepada Petani
“Pengoperasian pabrik pupuk khusus NPK ini bukti komitmen, sekaligus menjalankan amanat konstitusi dan arahan Presiden dalam penyediaan pupuk yang strategis dalam ketahanan pangan demi mendukung visi Indonesia Emas 2045. Keberadaan pabrik ini diharapkan tak hanya memenuhi sebagian kebutuhan pupuk nasional untuk meningkatkan produktivitas pertanian, tapi juga menjaga stabilitas harga pangan nasional,” kata Erick.
Pabrik yang dibangun dengan nilai investasi Rp1,67 triliun ini, kata Erick, telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1.189 orang selama masa proyek dan 240 orang di fase operasional.
“Dengan segala keunikan dan kelebihannya, proyek ini akan memberikan multiplier efek bagi perekonomian masyarakat Aceh dan diproyeksikan menambah produk domestik regional bruto (PDRB) Aceh sebesar 4,13%,” tambah Erick.
Selain itu, untuk memperkuat ketahaan pangan dan energi, di KEK Arun Lhokseumawe ini, kami dikembangkan laster Industri Hijau seluas 2.600 hektar.
Klaster industri ini akan memproduksi energi bersih seperti biomethane, blue ammonia, green ammonia, serta menjadi LNG Hub dengan memanfaatkan potensi besar gas dari Blok Andaman, sehingga berkontribusi dalam pencapaian komitmen net-zero emission pada 2060.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan penyertaan modal konsorsium BUMN bersama PT Pembangunan Aceh di PT Patriot Nusantara Aceh selaku Pengelola KEK Arun Lhokseumawe. Konsorsium BUMN melibatkan PT Pupuk Indonesia, Pertamina, dan Pelindo.***
JANGAN LUPA ikuti UPDATE BERITA lainnya dan follow akun GOOGLE NEWS INFOACEHTIMUR.COM