Oleh Muqarramah, (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, KPM IAIN Langsa)
PEDAGANG sayur adalah orang yang bekerja di pasar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara menjual barang dagangannya kepada konsumen.Tentunya kita semua sangat membutuhkan sayur bukan? Karena sayur itu selain untuk lauk makanan sayur juga merupakan sumber vitamin dan mineral.
Dari mana sih datangnya sayur yang kita beli di pasar itu? Tentunya dari petani sayur atau dari pedagang sayur yang sayurannya itu dibeli di Agen dan dijual lagi kepada pedagang sayur kemudian pedagang sayur menjualnya lagi kepada kita semua. Agen sayur adalah orang yang mempunyai bisnis sayur dan yang telah mempunyai perjanjian dengan konsumen yang akan membeli sayur tersebut.
Joilani (28), warga desa Matang Peulawi, Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur. Ia adalah seorang pedagang sayur dan sudah lama berjualan di pasar Peureulak.
Hampir 5 tahun Joilani berjualan sayur di pasar Peureulak untuk menghidupi anak dan keluarganya. . Peureulak sendiri merupakan salah satu Kecamatan yang terletak di Kabupaten Aceh Timur yang terkenal dengan sejarah kejayaannya di dunia Islam Asia Tenggara yaitu Bandar Khalifah. Ini adalah kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara pada 225 M, dan Raja pertamanya Sayyed Maulana Abdul Aziz Syah.
Peureulak sendiri memiliki sejarah yang singkat, Puereulak merupakan daerah penghasil kayu Perlak yang terkenal, kayu yang sangat cocok untuk pembuatan Kapal. Dan karnanya daerah ini dikenal dengan nama Peureulak, tidak hanya itu Peureulak juga dikenal dengan Bandar Khalifah yang merupakan Kerajaan Islam Asia Tenggara.
Perkembangan dan penyebaran Islam pertama kali dimulai di Bandar Khilafah atau Paya Meuligo sekarang yang disebarkan oleh para Ulama dari Peureulak dan dari daerah lainnya. Sehingga Agama Islam berkembang dan menyebar dari Bandar Khalifah yang kemudian menjadi Peureulak.
Seperti yang kita ketahui sekarang, pandemi belum berakhir hingga saat ini, sehingga pandemi yang kita lihat sekarang ini banyak memberikan dampak terutama pada sisi ekonomi. Adanya dampak Covid 19 ini menyebabkan perekonomian pedagang menurun dan membuat penghasilan pedagang menurun.
Awal masa pandemi yaitu di tahun 2020, berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis kepada para pedagang bahwa Covid 19 ini ikut memberikan dampak pada usaha mereka karena dagangan mereka sepi, dan membuat penghasilan mereka menurun. Pada kondisi normal terkadang mereka dapat memperoleh Rp. 4.000.000 perharinya, Tetapi dimasa pandemi ini penghasilannya hanya memperoleh minimal Rp. 2.000.000 Perharinya.
Dengan adanya Covid 19 ni pedagang di Kota Peureulak hampir mengeluh karena dagangan mereka sepi dan pendapatan mereka juga menurun drastis. Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini Covid 19 telah melemahkan berbagai industri, terutama para pedagang. Namun meski begitu, mereka tetap harus bertahan di tengah pandemi ini demi mencari nafkah walaupun pendapatannya tidak seperti yang dihasilkan pada waktu kondisi normal.
Joilani (28) tahun seorang pedagang sayur membagi solusi untuk berjualan di masa Pandemi ini adalah kita harus siap secara psikologis ketika memilih untuk memulai bisnis, artinya kita harus siap menghadapi ketidakpastian. Peluang dan tantangan bisnis yang berubah seiring waktu dan faktor ketidakpastian lainnya.
Namun dengan beredarnya vaksin saat ini, kita berharap semua perekonomian segera membaik. Meski sudah divaksin, kita tidak bisa mengabaikan dalam menerapkan protokol kesehatan dan tetap mengikuti 5M yaitu cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, jauhi keramaian, dan kurangi mobilitas.