Info Aceh Timur, Jakarta – Rekonstruksi atau memperagakan kembali cara tersangka penganiayaan Imam Masykur (25), dilarang diliputi oleh media.
Seperti diketahui Imam Masykur (25), warga Aceh yang tewas dianiaya oleh tiga oknum TNI.
Rekonstruksi Imam Masykur, digelar di Mapomdam. Dilansir berbagai sumber, alasannya demi efektivitas waktu dan lokasi.
“Efektifitas waktu ya, karena memang TKP atau lokasinya ini berbeda dan sangat jauh dan akan memakan waktu,” kata Danpomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, Selasa (26/9/2023).
BACA JUGA: Rekonstruksi Ulang Pembunuhan Imam Masykur Akan Digelar di Pomdam Jaya, Catat Tanggalnya
BACA JUGA: Fauziah Jawab 21 Pertanyaan Polisi di Polda Metro Jaya Terkait Paspampres Culik Imam Masykur
“Kan enggak mungkin habis sehari,” ujar dia.
Rekonstruksi perkara ini digelar tertutup untuk media karena alasan keamanan.
“Sebenarnya ini tertutup bagi kawan wartawan, namun setelah kegiatan bisa kita sampaikan keterangan berkaitan rekonstruksi,” jelas Irsyad.
Diketahui, Imam tewas usai diculik dari toko obatnya di wilayah Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan, kemudian disiksa.
Jasad Imam ditemukan di sebuah sungai di Karawang, Jawa Barat.
Saat ini, Pomdam Jaya telah menetapkan tiga anggota TNI sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Ketiganya adalah Praka HS dari Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dirtopad), Praka J dari Kodam Iskandar Muda Aceh, dan Praka RM dari satuan Paspampres.
Sementara itu, Polda Metro Jaya menetapkan tiga tersangka warga sipil atas kasus tersebut.
Mereka adalah AM dan Heri, dua orang penadah hasil kejahatan para pelaku.
Satu lagi yakni Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar Praka RM.***