
Info Aceh Timur, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan sejumlah langkah untuk mengatasi lonjakan harga cabai yang terjadi sejak akhir tahun ini.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan melakukan prediksi fluktuasi harga cabai di pasar dan menggalakkan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). “Peningkatan ketahanan pangan cabai di tingkat rumah tangga merupakan langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga.
“Kami akan mengadakan pertemuan nanti untuk membahas hal ini [harga cabai yang tinggi]. Kami akan mempromosikan KRPL. Cabai ditanam di pekarangan,” kata Amran pada hari Senin (30 Oktober 2023) saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian.
Menurut data dari Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata cabai pada pukul 11:23 hari ini, 30 Oktober 2023, mengalami kenaikan di seluruh Indonesia. Harga rata-rata cabai merah naik 2,54% menjadi Rp 49.610 per kilogram. Demikian pula dengan harga cabai merah besar yang naik 1,06% menjadi Rp 64.020 per kilogram.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto berencana untuk mendorong penanaman cabai di akhir tahun ini: sejak dua bulan lalu, Kementan telah menyiapkan 80 juta benih cabai untuk ditanam oleh petani di 38 provinsi.
Benih cabai tersebut meliputi cabai merah, cabai besar dan cabai merah keriting.
“Delapan puluh juta benih cabai ini dapat ditanam di lahan seluas 4.000-5.000 hektare,” kata Prihast.
Prihast, yang menjabat sebagai pelaksana tugas direktur jenderal Kementerian Pertanian menggantikan Kasdi Subagiono, memperkirakan bahwa produksi cabai akan meningkat 5% tahun depan. Prediksi ini mengacu pada rata-rata kenaikan produksi cabai per tahun sekitar 3% hingga 5%.
“Menurut proyeksi yang dibuat pada rapat pimpinan, produksi tahunan cabai berada di angka hitam, tetapi produksi bulanan agak berfluktuasi. Kadang-kadang produksi tinggi, kadang-kadang rendah. Tergantung musimnya”.
Prihast juga mengungkapkan alasan mengapa harga cabai saat ini mulai naik. Menurutnya, fenomena kenaikan harga cabai bersifat musiman, terjadi setiap tahun. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tahun ini, Indonesia juga terkena dampak El Nino, yang mengakibatkan penurunan produksi.
Selain itu, katanya, masalah distribusi cabai dari daerah yang surplus ke daerah yang kekurangan juga sering kali mendongkrak harga cabai di daerah.
“Kemarau panjang membuat produksi menurun di hampir semua daerah. ‘Kalaupun ada kenaikan harga cabai, hanya Rp 40.000-50.000 saja. Di pasar petani masih 40.000-50.000 rupiah hari ini,” kata Prihasto.