Aceh Timur | Kian hari kebutuhan semakin meningkat, namun terkadang penghasilan masih dalam kata pas – pasan bahkan terkadang masih dibawah pendapatan rata-rata.
Sebagai rakyat biasa merasa sangat tertekan terhadap melonjatnya bahan pangan kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, beras, gula, sayur-sayuran dan sebagainya yang saat ini berada di atas normal.
Tidak hanya pembeli yang merasa kewalahan, namun hal tersebut juga dirasakan oleh para pedagang, sebagaimana yang disampaikan oleh Yuni Dasma salah satu pedagang di Pasar Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, pada sabtu pagi (29/01/2022).
“Sebagai padagang rasanya juga sangat berat karena saat kami membeli membutuhkan modal yang banyak sedangkan waktu dijual lagi untungnya sedikit, dan itu pun terkadang kita harus cekcok dulu sama pembeli karena mahalnya harga sembako yang kita jual”, Kata Yuni kepada awak media saat berada di Pajak Idi Rayeuk.
Selain itu, Yuni juga berharap supaya harga-harganya segera diturunkan dan jangan di TV saja harganya diturunkan, namun dinyata juga harus di turunkan. Ujar Yuni.
“Kami Sebagai pedagang terkadang merasa kewalahan sama pembeli / masyarakatnya, karena nyata nya harga minyak waktu kami beli masih mahal, namun di TV sudah murah, bahkan pembeli waktu membeli mintanya 14 ribu tapi kami pedagang waktu ambilnya masih modal 18 ribu”, Jelas Yuni.
Yuni juga menuturkan, pokoknya jangan nanti murah di minyak makan namun mahal di gula, yaa sama saja gitu. Tutur Yuni.
Hal tersebut juga disampaikan oleh pedagang lainnya, Ardi Fernanda, yang me jelaskan Stok minyak makan masih kurang mencukupi. Namun untuk harganya sudah turun jadi 17 ribu, dan untuk harga beras saat Ini naik jadi 165 ribu dari sebelumnya 145 ribu.
“Untuk harga lainnya seperti telor dan sayur sayuran, alhamdulillah agak turun, harga telor 35 ribu, namun untuk gula naik jadi 15 ribu”, Kata Ardi, Sabtu (29/01/2022).
Lanjut Ardi, untuk harga cabe sudah agak menurun dari harga 50 ribu ke atas sekarang sudah menjadi 20 ribuan gitu. Nah, kalau tomat harganya naik dari 7 ribu sekarang jadi 10 ribu, namun untuk harga bawang masih normal. Jelasnya.
“Selama harga naik ini, kita pedagang sabar sabar ajalah, walau pun terkadang kita dimarahin sama pembeli karena harga bahan pangan yang kita jual mahal dan sebagainya. Kan kita tidak enak juga sama pembeli kalau menjual bahan Sembako mahal, tapi ya harus bagai mana lagi, kita pun ambil nya dari pemasok juga mahal gitu”, Ujar Ardi Fernanda.
Ia juga berharap agar harganya segera di normalkan seperti yang diluar luar sana.
Hal itu juga sangat diharapkan oleh Suriati warga Pedawa Puntong saat membeli Bahan Pengan di Pasar Idi Rayeuk kepada awak media di Lapangan.
“Kalau seperti ini kan sudah jadinya, dan kita juga berharap agar harganya cepat turun”, Ucap Suriati.***