INFOACEHTIMUR.COM, ACEH TIMUR – Sebuah peristiwa yang membuat geger terjadi di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh (PA) Aceh Timur.
Kantor DPW PA yang berlokasi di Peureulak Kota Kabupaten Aceh Timur itu. Pasalnya dirusak massa diduga pelakunya berasal dari internal Partai Aceh, pada Selasa 27 Februari 2024 malam.
Sejauh ini belum diketahui siapa pelaku utama atau biang kerok yang melakukan pengrusakan kantor DPW PA tersebut, berdasar keterangan pelaku diduga kecewa.
Akibat peristiwa ini, kursi serta mobiler dan atribut partai hancur dan beserakan di depan kantor tersebut. Dalam hal ini, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh (DPP PA), Muzakir Manaf alias Mualem merespon.
BACA JUGA: Iklim Politik Memanas Diduga kantor Partai DPW PA Aceh Timur Dirusak massa
Dirinya telah berkomunikasi langsung dengan Ketua DPW PA Aceh Timur terkait hal tersebut. Seperti dikutip Infoacehtimur.com, melalui SerambiNews.com, Rabu (28/2/2024).
“Kalheuh lon monitor langsung ngon ketua DPW, lon sampaikan peubereh aju bek syeh syoh lee, bek peuluwah lee masalah nyan (sudah saya monitor dengan ketua DPW PA Aceh Timur. Saya sampaikan untuk segera diselesaikan, jangan ribut-ribut dan memperbesar masalah),” kata Mualem.
Maksudnya, Mualem telah menelepon Ketua DPW Aceh Timur terkait itu. Ia memerintahkan jajaran PA di Aceh Timur untuk tidak riuh lagi persoalan tersebut.
Mualem mengakui, adanya kericuhan dan penyerangan Kantor DPW Aceh Timur tersebut dan keributan itu terjadi sesama internal PA di Aceh Timur. Menurutnya, itu adalah hal biasa.
“Biasa nyan awak nyoe gatai asoe. Iya, nyan internal PA,” kata Mualem.
Menurut Mualem, kejadian itu terjadi karena ada pihak (internal PA) yang merasa tidak puas terhadap hasil penghitungan suara calon anggota legislatif.
“Ya, biasa nyan mungkin hana puas hate. Dicok sebagian ata ngon, weuk-weuk aneuk (Ya biasa itu mungkin tidak puas, ambil suara kawan, saling berbagi),” urainya.
“Padahai hana, man salah paham mungken. (Padahal tidak ada, mungkin salah paham),” kata Mualem.
Mualem mengimbau, agar semua jajaran tetap tenang dan tidak memperkeruh keadaan.
Dia meminta semua internal menerima semua hasil (suara pileg) yang telah ada.
“Apa adanya saja kita, apa yang kita dapat ya itu milik kita. Bek karu, beuget-get, bek na hai yang terjadi hana get (Jangan ribut, baik-baik saja, jangan sampai terjadi hal tidak bagus),” pungkas Mualem.***