Info Aceh Timur, Banda Aceh – Rajali Mantan Pejuang Gerakan Aceh Merdeka Minta Jenderal Agus Subianto mencabut Pernyataan dan Minta Maaf Pada Masyarakat Aceh atas pernyataannya dalam rapat dengan Komisi I DPR, Kamis (21/3/2024) kemarin.
Ia menilai Panglima telah melontarkan pernyataan yang menyoroti Partai Aceh sebagai potensi pemicu konflik pada Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Hal ini sangat ia sayangkan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan penyesatan dan menimbulkan potensi pemicu konflik.
Baca juga: Panglima TNI Ketar-ketir Sebut Parlok Aceh Picu Konflik, Adi Laweung: Jangan Provokatif
Razali selaku Eks kombatan itu menjelaskan bahwa masyarakat Aceh pada umumnya sangat menghargai perdamaian yang telah disepakati antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka yang kini telah dilalui selama 19 tahun, walaupun pada kenyataannya masih banyak menyisakan persoalan, bahkan sepertinya terus terabaikan oleh pemerintah pusat, sebut Razali.
Lanjutnya, sejumlah poin-poin yang terkandung di dalam MoU acap kali menjadi persoalan hingga perdebatan di manapun Forum, Diskusi hingga pembahasan baik di parlemen.” Bahkan dalam setiap ‘RAKER’ agenda Pemerintah Republik Indonesia,
“Nyata dapat disaksikan fenomena KONTRA setiap kali persoalan itu dipertanyakan, sementara Nota-nota kesepahaman tersebut tertuang dan telah ditandatangani dan disetujui oleh kedua belah pihak (GAM-RI) di Helsinki 19 tahun silam, ungkap pria yang akrab dengan sapaan Raja Maop.
Baca juga: Mayjen Niko Fahrizal Kelahiran Aceh Jabat Panglima Kodam Iskandar Muda
Sebagian besar butir-butir dari Nota kesepahaman MoU Helsinki dan UUPA tidak jua Kunjung di realisasikan oleh pemerintah pusat hingga hari ini.
“Qanun Bendera yang Saban Waktu dipermasalahkan hingga berujung Coulingdown, salah satu poin utama yang sepertinya ‘Sengaja’ berupaya untuk dihilangkan, ujar Raja Maop.
Miris sungguh dalam sebuah Forum Rapat Kerja Pemerintah Pusat.” Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan, Partai lokal Aceh mengakomodir Aspirasi Eks Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pengibaran bendera Bintang Bulan berpotensi menarik perhatian massa,
Baca juga: Perang Idi Rayeuk Aceh Timur Antara TNI dan GAM
Partai lokal Aceh yang di akomodir untuk kepentingan eks Kombatan GAM bisa (berpotensi) menimbulkan kesenjangan horizontal antara exs Kombatan dengan non Kombatan.” Pernyataan itu jelas terdengar dalam video yang beredar luas di media sosial maupun WA grup, sebut Razali
“Sangat disesalkan jika seorang panglima TNI berpangkat Jenderal dengan bangganya menyalahkan Partai Lokal Aceh dan eks Kombatan GAM dalam suatu Forum jelas terlihat sang Jenderal saat membacakan sebuah text yang tertulis,
Sejauh ini belum diketahui lebih mendetail apakah ucapan panglima TNI itu hanya sebatas membacakan saja ???
Baca juga: Patroli Udara, TNI AU Lihat 5 Kapal Rohingya Menuju ke Perairan Pantai Timur Aceh
“Ataupun text yang di bacakan itu berasal dari pihak lain, adakah pernyataan yang di bacakan oleh sang Jenderal berupa keterangan TERTULIS yang telah di rangkum, namun kami menyimpulkan bahwa itu ucapan dari panglima TNI, ujar Eks Kombatan GAM itu.
“Sejatinya Panglima TNI berterimakasih kepada eks Kombatan GAM dan Partai Lokal Aceh yang selama ini telah menjaga perdamaian dan sanggup menyakinkan seluruh masyarakat Aceh,
Para eks Kombatan Gerakan senantiasa menjaga dan bersabar yang hingga saat ini tidak mengibarkan bendera bulan bintang, meskipun acap kali Petinggi Aceh Merdeka/PA menanggung Caci-maki dan cemoohan publik.
Baca juga: Sebut Indonesia Akan Menyesal Seperti Malaysia Karena Populasi Etnis Rohingya Terlalu Banyak
Bahkan diteror hingga diantaranya ada yang berujung penembakan oleh rekan-rekan dilingkungan eks Kombatan sendiri, karena di anggap sudah mengkhianati perjuangan seraya menuduh eks Kombatan sebagai dalang dari permasalahan, sebutnya.
Sepertinya Luput dari Pertimbangan, Analisis dan besar kemungkinan tidak terlihat oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto;
– Kenyataannya terpapar disetiap jejaring sosial media baik dalam dan luar negeri.” Panglima Gerakan Aceh Merdeka, Muzakir Manaf (Mualem) umumnya di minati masyarakat Aceh sedunia.
Baca juga: Langkah Firman Dandy Polisikan Pelaku Kisruh di Ruang KONI Aceh Timur, ARPA: Sudah Tepat
– Mualem/Petinggi Gerakan Aceh Merdeka yang terlibat perdamaian,” Dihujani sumpah serapah dan bahan cemoohan masyarakat,
– Belum lagi photo Mualem di edit bagaikan seorang pengkhianat bangsa.” Mengapa hal tersebut tidak pernah menjadi landasan perimbangan ??
Perlu juga diketahui.” Tidak terhitung seberapa banyak nyawa rakyat aceh yang telah di hilangkan secara paksa oleh pihak TNI/POLRI dimasa konflik Aceh 20 tahunan silam.
Baca juga: Rakan Mualem Dukung Muzakir Manaf Cagub Aceh
“Saya harap dan mendesak Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk sesegera mungkin mencabut Statemennya dan segera meminta maaf kepada eks Kombatan dan Partai Aceh yang telah menuai kegaduhan serta menoreh kembali luka lama masyarakat Aceh secara umumnya,
Sehingga keharmonisan yang telah terjalin tidak ternodai dan berharap berharap kepada Jenderal TNI Agus Subiyanto bisa duduk bersama dengan semua pihak untuk memberikan kepastian hukum terkait Qanun bendera,
Dengan harapan, setiap peringatan hari besar Milad GAM,” Tidak terjadi Bentrok antara Masyarakat saat pengibaran bendera Bintang Bulan disetiap daerah, baik dengan TNI maupun Polri ditahun-tahun mendatang, ungkap Raja Maop.