Infoacehtimur.com, Aceh Timur – USAID SEGAR berkolaborasi dengan BAPENAS mendistribusikan sebanyak 2.100 bibit kepiting bakau, pada Senin 29 April 2024.
Kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Bayeun Geutanyoe di Desa Bayeun, Kecamatan Rantau Seulamat, Aceh Timur untuk dikembangkan dalam proyek budidaya.
Penyaluran ini diatur melalui Yayasan Geutanyo sebagai fasilitator, di area perikanan Dusun Hijrah, Desa Bayeun.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk Asisten II Pemkab Aceh Timur, Dr. Darmawan, Pj Keuchik Desa Bayeun, Bustaman, serta petugas dari Condev Yayasan Geutanyoe, Nasruddin dan Iskandar.
BACA JUGA: PT Koperasi Primajasa Hibahkan Komputer ke Polsek Rantau Selamat
BACA JUGA: PT Koperasi Primajasa Serahkan Dana Pemberdayaan ke Desa Bayeun Aceh Timur
Juga, hadir Akbar Pohan selaku Ketua KTH Mangrove Bayeun Geutanyoe, Dirut PT Pekola, M. Nur, dan Iswantoro dari Kamous Sains Cut Nyak Dhien Langsa bersama dengan anggota Muspida setempat.
Selain itu juga dilakukan penandatangan MoU antara KTH Mangrove Geutanyoe Bayeun dengan PT Pelabuhan Kota Langsa tentang penjualan hasil kepiting bakau tersebut.
Condev Officer Yayasan Geutanyoe, Nasruddin, menyampaikan, benih kepiting bakau yang diserahkan kepada KTH Mangrove Bayeun Geutanyo ini didanai oleh USAID Segar dan Bapenas.
Program ini merupakan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dengan system Silvofishery yang berbasis masyarakat.
Dimana setiap petani tambak diharapkan dapat menjaga ekosistem hutan mangrove yang terletak diantara daratan dan lautan.
Ekosistem hutan mangrove merupakan sumber daya alam yang memberikan banyak keuntungan bagi manusia.
“Karena produktivitasnya yang tinggi serta kemampuannya memelihara alam,” ujarnya.
Selain itu, tambah Nasruddin, hutan mangrove juga menyediakan tempat perkembang biakan dan pembesaran bagi beberapa spesies hewan.
Khususnya kepiting bakau dalam perhitungan nilai ekonomi sumberdaya diperlukan sebuah pendekatan.
Pendekatan yang yang dapat dilakukan adalah pemanfaatan hutan mangrove dengan melibatkan masyarakat sekitar kawasan untuk meminimalisir kerusakan dan melestarikan fungsi ekologis ekosistem.
Kegiatan yang di danai oleh USAID Segar dan Bapenas hampir 2 tahun di Desa Bayeun meliputi konservasi lahan seluas 5 hektar pembentukan dan pelatihan kelompok.
Sumber : SerambiNews.com | Editor : ILham