Infoacehtimur.com, Nasional – Narkoba jenis baru beredar dan menghebohkan se-kabupaten. Pasalnya, narkoba jenis baru tersebut telah beredar di sekolahan.
Narkoba jenis baru ini dalam bentuk cairan bernama MDMB Buti Naca, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, puluhan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) mengalami kejang-kejang.
Bagaimana tidak, penyakit kejang yang dialami para pelajar itu efek setelah mengkonsumsi cairan narkoba jenis baru tersebut.
Cairan tersebut beredar di sejumlah sekolah SMA yang ada di Nunukan Kota dan Pulau Sebatik, yang merupakan perbatasan RI-Malaysia.
BACA JUGA: Polres Langsa Buat Jus Sabu-sabu 10 Kg, Dibuang dalam Selokan
BACA JUGA: Polda Aceh Musnahkan 226 Kg Sabu dan 1,2 Ton Ganja, Selamatkan 1.304.000 Generasi Muda
“Puluhan anak sekolah di Nunukan dan Sebatik dilarikan ke puskesmas karena kejang-kejang,” kata Kepala BNNK Nunukan, Anton Suriyadi Siagian, dikutip dari Kompas.com, Kamis (8/8).
Anton mengatakan, setelah dipasangi infus dan sadar, mereka mengaku mengonsumsi likuid dengan kandungan narkoba.
Dijelaskan Anton, cairan dengan kandungan MDMB Buti Naca, memiliki efek halusinogen, kejang, dan gerak terbatas.
Efek samping dari cairan ini mirip dengan efek tembakau sintetis Gorila. Hal ini dirasakan puluhan anak yang semuanya masih pelajar.
“Betapa berbahayanya narkoba ini. Jadi ini narkoba jenis baru, masuk dalam narkotika golongan 1. Regulasi nya sudah masuk dalam Permenkes Nomor 30 tahun 2023, nomor urut 177,” jelas Anton.
Menurut Anton, saat ini anak anak sekolah di perbatasan RI–Malaysia, menjadi sasaran sindikat narkoba internasional. Melihat asal cairan tersebut dari Malaysia.
Cairan dengan kemasan sebesar jempol orang dewasa tersebut berwarna kuning sedikit keruh dan baunya cukup menyengat. Di Malaysia, per botolnya dibanderol dengan harga Rp 2 juta.
“Jadi oknum tak bertanggung jawab, awalnya menggratiskan barang liquid tersebut. Saat pemakai merasa butuh atau candu, ia baru mengenakan tarif,” kata dia.
Di Pulau Sebatik dan Nunukan, cairan tersebut dijual per tetes dengan harga Rp 50.000. Cairan itu akan dimasukkan per tetes ke cairan asli sebagai komposisi campuran.
Setelah cairan tersebut diisap sebanyak empat kali, pengguna akan merasakan kejang, mengalami halusinasi, jantung berdebar, dan bisa mengamuk.
Banyak anak mengalami kejang di sekolah sehingga diketahui oleh guru yang langsung melarikan ke Puskesmas.***
Editor: Ilham