Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Timur, musnahkan barang bukti tindak pidana yang telah berkekuatan hukum tetap.
Pemusnahan dilakukan di halaman kantor Kejaksaan setempat, Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (10/12/2024).
Baca Juga: Tersangka Penyelundup Rohingya Diserahkan ke Kejari Aceh Timur
Baca Juga: Polisi Limpahkan Berkas Pimpinan Dayah Perkosa Santri ke Kejari Langsa
Pemusnahan yang dihadiri sejumlah pejabat Pemerintah Aceh Timur dan terkait, pemusnahan itu dilakukan dengan cara diblender, di potong, di hancurkan dan sejumlah lainnya dengan cara di bakar.
Adapun Barang Bukti (BB) yang dimusnahkan diantaranya; Narkotika (dari hasil penyisihan) sebanyak 49 perkara yang terdiri dari; Narkotika jenis sabu 2.126,74 gram dan Narkotika jenis ganja 44,010 gram.
Selanjutnya 12 Perkara dan Orang dan Harta Benda (OHARDA) sebanyak 8 (delapan) perkara, diantaranya; 2 (dua) buah senjata api rakitan dan 6 (enam) buah senjata tajam. Kemudian kosmetik tidak BPOM sebanyak 2145 (dua ribu seratus empat puluh lima) pcs.
Baca Juga: Kejari Aceh Timur Musnahkan Barang Bukti yang Telah di Inkrah
Baca Juga: Kejari Aceh Timur Tahan Satu Tersangka Kasus Dugaan Kredit Fiktif
“Pemusnahan barang bukti ini merupakan perwujudan dari tugas Institusi Kejaksaan sebagai eksekutor dalam proses peradilan pidana, yang mana eksekusi terhadap barang bukti tersebut tergantung pada masing-masing amar putusan, ada yang dikembalikan kepada korban, ada yang dirampas negara untuk dilelang, atau dimusnahkan,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Timur Dr. Lukman Hakim, saat menyampaikan sambutan.
Menurutnya, tujuan pemusnahan barang bukti tidak lain untuk mengantisipasi adanya penyimpangan serta penyalahgunaan barang bukti yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, ini adalah bentuk komitmen dan tanggung jawab kejaksaan kepada masyarakat dalam penegakan hukum.
“Ini bentuk komitmen dan tanggung jawab Kejaksaan dalam hal ini Kejaksaan Negeri Aceh Timur ke masyarakat dalam penegakan hukum.” Terang Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Timur Dr. Lukman Hakim.