Aceh Timur | Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Tanaman dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur menyebutkan, luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), di Aceh Timur mencapai 19.453 hektar.
Dengan tibanya musim tanam padi di sebagian daerah wilayah Babinsa Koramil 07/Julok Kodim 0104/Aceh Timur Serda Gungun Gunawan lakukan monitoring dengan memantau langsung pendistribusian pupuk bersubsidi untuk masyarakat daerah khususnya kecamatan Julok.
Disela-sela kegiatannya Serda Gungun Gunawan mengatakan saat ini diwilayah Kecamatan Julok telah memasuki musim tanam, sehingga pendistribusian pupuk bersubsidi harus tepat sasaran kepada petani sesuai alokasi atau RDKK pupuk bersubsidi dari kelompok tani.
“Kita akan terus melakukan pengawasan pendistribusian pupuk kepada para petani yang merupakan upaya kita untuk menyediakan pupuk yang benar-benar sampai ke tangan petani”, ujarnya.
Lanjutannya ia menambahkan selain untuk meningkatkan program ketahanan pangan nasional, pengawasan ini juga bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan distribusi pupuk dan memastikan agar sampai kepada para petani.
Sementara itu, Syahrul selaku Mantri Tani yang didampingi oleh Babinsa menyampaikan bahwa pendampingan dan pengawalan pendistribusian pupuk ini merupakan upayanya untuk meningkatkan produksi bidang pertanian khususnya padi di wilayah Kecamatan Julok.
“Kita juga mengucapkan terimakasih atas partisipasi Babinsa yang ikut serta mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi ini, agar tersalurkan tepat sasaran kepada petani yang membutuhkan, pungkasnya.
Monitoring dengan memantau langsung pendistribusian pupuk bersubsidi untuk masyarakat yang di bongkar langsung di Terminal bongkar muat di Desa Blang Pau Dua, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (17/02/22).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. juga mengharapkan padi menjadi salah satu untuk menunjang ketahanan pangan dan ekonomi indonesia seperti halnya pada musim padi gogo di lampung “Padi Gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong, terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas,” dikutip melalui pernyataan resmi, di Jakarta, Sabtu (12/2/2021).
Menurut dia Padi Gogo merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk memberikan perhatian pada ketahanan pangan nasional. Sebab, sektor pangan mempunyai peran yang vital bagi kehidupan suatu bangsa.
Keseriusan pemerintah dalam memperhatikan ketahanan pangan ini terbukti dengan sektor pertanian yang tetap mampu resilience di masa pandemi. Sektor pertanian juga menjadi sektor yang berperan besar dalam menopang ketahanan pangan nasional. Lihat saja, sektor pertanian berhasil tumbuh positif 2,08% (yoy) pada triwulan IV-2021.
Sebab itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun pertanian dari hulu hingga hilir yang lebih berdaya saing dengan produktivitas tinggi. Selain itu, juga dengan menggunakan benih unggul dan pengaplikasian mekanisasi pertanian, sehingga mampu swasembada pangan dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.
“Indonesia sebetulnya dalam 3 tahun terakhir kita tidak pernah impor beras, jadi sebenarnya kita dalam 3 tahun terakhir swasembada beras. Dan bahkan sekarang beras kita relatif aman, kita akan masuk musim panen yang bisa mendapatkan 14 sampai 15 juta ton. Kita juga sudah mendapat permintaan negara lain untuk impor beras dari Indonesia,” ujar Airlangga.***