Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Setelah melakukan pencarian selama enam hari, tim gabungan pencari ABK Ruslan (25) yang jatuh ke laut dari KM Serasi pada Selasa (11/2/2025) sore, resmi menghentikan pencarian.
Menurut Kepala BPBD Aceh Timur, Ashadi, pencarian telah dilakukan sejak Rabu 12 Februari sampai dengan Senin 18 Februari 2025, namun tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: Pencarian ABK KM. Serasi yang Jatuh di Perairan Peureulak Masih Berlangsung
“Kami menurunkan dua rubber boat untuk melakukan pencarian selama enam hari di laut, dan area pencarian terus kita perluas dari Peureulak, Idi hingga Peudawa. Namun, kita tidak temukan apa-apa dan tidak ada tanda-tanda,” ujar Ashadi.
Pencarian tersebut melibatkan personel Satpolairud Polres Aceh Timur, lima petugas Basarnas Kota Langsa, tiga anggota BPBD Aceh Timur, serta para nelayan setempat.
Ashadi menjelaskan bahwa penghentian operasi pencarian sesuai dengan prosedur yang sudah dilakukan. Namun, jika nanti ada laporan dari nelayan tentang adanya tanda-tanda korban di laut, pihak SAR akan kembali melanjutkan pencarian.
“Kami juga minta para nelayan memberi informasi kepada kami, jika ada tanda-tanda atau menemukan korban,” tuturnya.
Baca Juga: KM Ariya Purnama Terbakar 1 ABK Meninggal
Baca Juga: Kapal Nelayan Tenggelam di Laut Peureulak dan 9 ABK KM Sumber Kharisma Di Evakuasi
Ruslan (25), warga Desa Geulanggang Merak, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, dilaporkan jatuh ke laut dari KM Serasi pada Selasa (11/2/2025) sore.
Kejadian ini terjadi di perairan Ujung Peureulak, sekitar 11 mil laut dari Markas Satpolairud Polres Aceh Timur.
Berdasarkan keterangan nahkoda KM Serasi, Boi Haki (45), sebelum jatuh ke laut, korban terlihat berjalan dari haluan menuju buritan kapal untuk buang air besar.
“Namun, sekitar 20 menit kemudian, saat dipanggil sebanyak lima kali, Ruslan tidak merespons,” tuturnya.
Merasa ada yang tidak beres, Boi Haki bersama kru lainnya segera melakukan pencarian di atas kapal, tetapi korban tidak ditemukan.