Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Dua tahun sudah kerusakan jembatan di Gampong Naleung, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, belum kunjung diperbaiki. Kondisi ini membuat siswa di SMKN 1 Julok harus menempuh perjalanan yang ekstrim untuk menuju sekolah.
Siswa dari Desa Naleung yang berjumlah sekitar 45 orang terpaksa naik rakit dan mempertaruhkan nyawa melewati sungai dari Desa Naleung ke Desa Simpang Lhee untuk sampai ke sekolah. Hal ini dilakukan karena jembatan di Gampong Naleung yang roboh pada tahun 2023 tidak kunjung diperbaiki.
Kepala Sekolah SMKN 1 Julok, Faisal, mengungkapkan bahwa banyak siswa yang sering terlambat ke sekolah karena harus menunggu antrian rakit saat menyeberang.
“Hampir 40 persen siswa kita itu berasal dari Desa Naleung, dan mereka setiap harinya harus menunggu antrian rakit ke sekolah, hingga membuat mereka terlambat masuk sekolah,” ujarnya.
Baca Juga: Seorang Remaja Ditemukan Meninggal di Sungai Naleung Julok
Baca Juga: Miris, Bertaruh Nyawa di Negeri Migas Untuk Ke Sekolah, Akibat Jembatan Putus
Akses penyebrangan yang menggunakan rakit ini memang mempertaruhkan banyak hal, mulai dari keselamatan hingga kesesuaian air. Jika air pasang, maka rakit langsung bisa bergerak, namun jika air surut, siswa harus menunggu lebih lama untuk bisa menyeberang.
Sementara itu, salah satu guru dari Desa Naleung, M. Nasir, memaparkan bahwa beberapa waktu lalu ada siswa yang jatuh ke sungai, membuat para orang tua resah terhadap anaknya.
Nasir juga mengungkapkan bahwa anak-anak sekolah harus membayar uang penyebrangan sebesar Rp 2.000 untuk pejalan kaki dan Rp 5.000 untuk yang membawa sepeda motor.
Permintaan Perbaikan Jembatan
Para guru dan masyarakat sangat mengharapkan pemerintah segera membangun kembali jembatan Naleung tersebut. Dengan demikian, siswa-siswi yang berada di desa Naleung bisa menuju sekolah dengan nyaman dan terjangkau.