Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Kelangkaan gas LPG 3 kilogram bersubsidi di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Timur telah memicu keresahan masyarakat, terutama di tengah situasi sulit pasca musibah yang melanda wilayah Aceh dan Sumatera baru-baru ini. Minggu (21/12/2025).
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) sekaligus pegiat media sosial dan Tim Satgasus Badan BAI, Nyakli Maop, mendesak pemerintah daerah untuk segera turun tangan. Ia mengingatkan bahwa distribusi gas melon yang tidak tepat sasaran atau terhambatnya pasokan sangat merugikan masyarakat kecil.
Berdasarkan pantauan di lapangan, warga di dua kecamatan tersebut kesulitan mendapatkan gas bersubsidi. Harga gas di tingkat pengecer melonjak drastis, mencapai Rp22.000 di pangkalan, bahkan Rp40.000 hingga Rp50.000 di tingkat pengecer, meskipun Pemerintah Aceh telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp18.000.
Baca Juga: Pemerintah Batasi Penjualan LPG 3 Kg, Pengecer Diberi Masa Transisi Satu Bulan
“Usaha saya sangat bergantung pada gas 3 kg. Tanpa gas, pendapatan saya menurun drastis,” kata Khadijah (50), seorang pemilik warung di Kecamatan Nurussalam.
Masyarakat mendesak Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melakukan sidak ke lapangan untuk mencari penyebab kelangkaan, apakah murni karena kekurangan pasokan atau adanya praktik penimbunan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

