Infoacehtimur.com | Langsa – Pemerintah Aceh diminta fokus membangun lima Rumah Sakit (RS) regional yang ada di Aceh. Minimnya alokasi anggaran untuk pembangunan 5 RS regional di Aceh setiap tahunnya dalam APBA dinilai menyebabkan kelima RS tersebut tak kunjung selesai. Padahal keberadaan RS regional di Aceh saat dinantikan oleh warga di seluruh Aceh.
Hal ini disampaikan Ketua Pansus LKPJ Gubernur Aceh 2021, Iskandar Usman Al-Farlaky di sela sela berkunjung ke lokasi pembangunan RS Regional di Langsa, Selasa 17 Mei 2022.
Saat dikunjungi, ruang rawat inap gedung RS regional masih berpondasi beton. Padahal, gedung ini diharapkan jadi RS regional dan rujukan bagi warga di Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Timur dan di Langsa.

Untuk gedung RS regional yang ada di Langsa, Al-Farlaky memprediksi masih membutuhkan anggaran sekitar Rp 200 miliar lebih untuk perampungan fisik saja. “Masih membutuhkan sekitar Rp 200 miliar agar bangunan ini bisa segera selesai dan difungsikan. Termasuk untuk fasilitas dan peralatan medisnya,” kata politisi muda Partai Aceh ini lagi.
Menurutnya, lambannya penyelesaian akhir RS regional di Aceh karena alokasi anggaran di APBA yang minim setiap tahunnya karena keterbatasan anggaran. Sebab sektor lain juga membutuhkan alokasi anggaran.
Hal ini akhirnya membuat pembangunan RS regional tak kunjung selesai. Padahal Otsus sendiri, beberapa tahun kedepan tinggal 1 persen dari DAU Nasional. Langkah exitnya, kata dia, bisa saja pemerintah fokus untuk regional yang di prioritaskan dengan pertimbangan strategis, SDM, dan pendukung lainnya.
Baca Juga:
- Dayung Aceh Timur Raih 27 Tiket Lomba Menuju PORA 2026 Aceh Jaya
- BSI Idi Rayeuk Dinilai Melakukan Praktik Tidak Wajar, Penerima BSU Protes
- Pelaku Penembakan Rumah Polisi di Aceh Timur Ditangkap, Senjata dan Peluru Diamankan
- Rakor di Jakarta: Bupati Aceh Timur dan Gubernur Aceh Sepakati Strategi Pembangunan
- Gubernur Aceh Pastikan Rumah Sakit Regional Bakal Selesai Dibangun
“Ada 5 RS Regional yang rencananya dibangun di Aceh. Di Langsa, Bireuen, Aceh Tengah, Meulaboh dan Aceh Selatan. Namun dalam penganggaran yang sedikit setiap tahunnya mengakibatkan fasilitas ini tak kunjung bisa difungsikan,” kata Iskandar.
“Kita berharap Pemerintah Aceh bisa fokus agar bangunan ini bisa segera difungsikan. Apalagi Otsus kita kedepan, tinggal 1 persen. Jangan sampai Otsus habis tapi RS Regional tak kunjung difungsikan,” ujar anggota DPR Aceh dari Dapil Aceh Timur ini lagi.
