Infoacehtimur.com | Internasional – Supermarket di Kuwait menarik produk-produk India dari rak-rak mereka saat kemarahan memuncak di kawasan Timur Tengah, usai juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India dan menaungi Perdana Menteri (PM) Narendra Modi melontarkan komentar menghina Nabi Muhammad SAW.
Seperti dilansir AFP, Selasa (7/6/2022), para pekerja di toko Al-Ardiya Co-Operative Society yang ada di Kuwait menumpuk teh-teh India dan produk-produk India lainnya ke dalam troli sebagai bentuk protes terhadap komentar kontroversial yang dikecam sebagai ‘Islamofobia’.
Beberapa negara Arab, termasuk Arab Saudi dan Qatar, hingga Universitas Al-Azhar yang berpengaruh di Mesir, telah mengecam komentar kontroversial yang dilontarkan juru bicara BJP, Nupur Sharma, dalam perdebatan di televisi lokal India pekan lalu. BJP telah menonaktifkan Sharma sebagai buntut dari komentarnya itu.
Di supermarket yang ada di luar ibu kota Kuwait City, karung-karung beras dan rak-rak berisi produk rempah-rempah dan cabai asal India ditutupi dengan selembar plastik. Terdapat tulisan dalam bahasa Arab bertuliskan ‘Kami telah memindahkan produk-produk India’ pada penutup plastik tersebut.
“Kami, sebagai warga Muslim Kuwait, tidak menerima penghinaan terhadap Nabi (Muhammad SAW),” tegas CEO supermarket itu, Nasser Al-Mutairi, kepada AFP.
Seorang pejabat pada jaringan supermarket setempat menyebut boikot secara luas tengah dipertimbangkan.
Diketahui bahwa komentar kontroversial Sharma soal Nabi Muhammad SAW telah memicu kerusuhan di Kanpur, Uttar Pradesh, dan bahkan memicu seruan agar Sharma ditangkap.
Dalam pernyataannya, BJP menyebut Sharma telah menyampaikan pandangan yang bertentangan dengan posisi partai dalam berbagai isu dan yang jelas melanggar konstitusi partai.
Sekretaris Jenderal BJP Arun Singh juga menegaskan bahwa BJP sangat menentang ideologi apapun yang menghina atau merendahkan sekte atau agama apapun. “Partai Bharatiya Janata menghormati semua agama,” tegas Singh dalam pernyataannya seperti dilansir Times of India dan India Today.
Sharma sendiri telah menyampaikan permohonan maaf dan mencabut kembali komentarnya yang memicu kontroversi. “Saya menarik kembali kata-kata saya jika itu meyakiti sentimen agama siapapun,” ucapnya.