Infoacehtimur.com / Nasional – Aceh ditetapkan sebagai tuan rumah untuk Kongres HMI ke-33 tahun 2022. Keputusan tersebut diterapkan pada Pleno 3 Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) yang diselenggarakan di HMI Cabang Manado, 5-10 Juni 2022 di Manado Sulawesi Utara pada Minggu (12/06/22).
Forum Pleno 3 PB HMI terlaksana cukup alot antara pimpinan HMI Cabang se-Indonesia dan Pengurus Besar HMI dalam membahas dan memutuskan siapa tuan rumah Kongres ke-33.
Forum Pleno 3 itu membahas pemilihan tuan rumah kongres HMI ke 33 antara HMI Jakarta Selatan.
“Kami Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam, dengan segala hormat dan dengan segala kerendahan hati, memutuskan tuan rumah Kongres ke-33 Himpunan Mahasiswa Islam, jatuh pada HMI Aceh Raya dalam hal ini kepanitiaan bersama,” kata Ketua Umum PB HMI, Affandi Ismail pada 10 Juni 2022.
Keputusan Aceh Raya sebagai tuan rumah kongres ditetapkan dalam bentuk kepanitiaan bersama yakni HMI Cabang Aceh Timur, Bireun, dan Aceh Tengah.
Ketua HMI Aceh Timur Hidayatul Mustaqim kepada infoacehtimur.com mewakili ke 3 ketua Cabang yang ada di Aceh menyebutkan bahwa HMI Aceh Raya akan memilih tempat untuk kongres itu di ibukota Provinsi Aceh yaitu kota Banda Aceh
“Dia juga melihat jika kongres 2022 bisa di bawa ke Aceh insyaallah HMI akan semakin mampu menegakkan fitrahnya dengan harapan bisa menwujudkan insan ulil albab, jadi hasil hasil kongres itu nanti sama-sama kita deklarasikan di titik nol Indonesia yaitu dikota sabang”, terang Mustaqim melalui Kabid Humas Humas HMI Aceh Timur.
“Apapun keputusan-keputusan yang ada di pleno III PB HMI Semoga menjadi keputusan terbaik dan mari sama2 kita berkomitmen untuk menjaga amanah konstitusi dan marwah HMI” Ujar HMI Cabang Manado Rizki Dandy mendukung keputusan Aceh Raya sebagai tuan rumah kongres HMI ke 33 tahun 2022.
Untuk SDM ketum Aceh Timur menyampaikan 70 kader aktif asal Cabang Aceh Timur, 200 lebih kader aktif Cabang Bireun,dan 40 kader aktif Cabang Aceh Tengah. Aceh yang mempunyai kekhususan daerah dalam menerapkan aturan syariat islam dinilai cukup relevan dengan cultur dan nilai-nilai ke HMI an yang berazas Islam.