Infoacehtimur.com | Aceh Timur – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mengingatkan rekanan proyek pembangunan jalan yang masuk segmen multiyears Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues untuk memacu pekerjaan di lapangan.
Dengan demikian jalan provinsi yang menghubungkan antarkabupaten itu selesai tepat waktu sebagaimana MoU proyek multiyears antara Gubernur Aceh dan DPRA.
Hal itu disampaikan Anggota DPRA asal Kabupaten Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky kepada Serambi, Minggu (17/4/2022).
“Kita sudah turun ke lapangan untuk mengecek langsung progress pembangunan jalan yang sangat dinanti oleh masyarakat terutama dari Kecamatan Ranto Peureulak, Peureulak Barat, Peunarun, Lokop (Aceh Timur, dan Blangkejeren (Kabupaten Gayo Lues) ini,” ujar Al-Farlaky, sapaan akrap politisi muda berparas India itu.
Dari lapangan, kata dia, berbagai aspirasi dari masyarakat setempat sudah dihimpun pihaknya, baik soal kualitas material, kendala pembangunan, dan juga kinerja para rekanan di lapangan.
“Ada 3 segmen pengerjaan proyek multiyears ini. Segmen 1 dikerjakan PT Subota Internasional Contractor dengan pagu anggaran Rp 155 M, sementara segmen 2 dimenangkan PT Sumber Sari Cipta Marga asal Jakarta Selatan pagu Rp 172,8 miliar, dan segmen 3 PT Wanita Mandiri Perkasa, asal Jakarta Pusat dengan pagu akhir Rp 204, 2 miliar,” katanya.
Dikatakan Iskandar Al-Farlaky, pihaknya perlu mengingatkan para rekanan untuk percepatan pembangunan mengingat MoU pekerjaan akan berakhir menyusul berakhir masa kepemimpinan Nova Iriansyah.
Sementara ruas jalan tersebut harus tuntas dikerjakan mengingat dari tahun ke tahun kondisinya tidak pernah bagus saat dilalui masyarakat.
“Ini adalah kesempatan emas agar ruas jalan yang saya namakan ‘jalur sutera’ bisa dinikmati masyarakat,” ujar Iskandar.
Baca Juga:
- Respon Cepat, Iskandar Al-Farlaky Kirim Bantuan Masa Panik Korban Kebakaran Peureulak
- Iskandar Al-farlaky Hadiri Haul Sirul Mubtadin
- Iskandar Usman Al-Farlaky Sambangi Keluarga Korban Ledakan Sumur Minyak Rantoe Peureulak
Bagusnya akses jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues, terang Al-Farlaky, juga akan berdampak besar terhadap peningkatan perekonomian masyarakat di sana.
Komoditas hasil alam bisa dibawa keluar dengan ongkos yang murah, apalagi akan tumbuh usaha jasa seperti rumah makan, kedai kelontong, dan warung kopi di jalur tersebut.
“Saat ini juga transportasi dari Gayo Lues ke Langsa dan Medan ada yang menggunakan jalur ini,” sebutnya lagi.
Baca Juga:
- Iskandar Alfarlaky: “Harus Dipahami Oleh Masyarakat Aceh Bahwa JKA Bukan Kita Hentikan”.
- Spanduk Bertuliskan GOOD BYE MOU HELSINKI Beredar di Kota Langsa
- Melalui Dandim 0104/Atim Masjid dan Meunasah di Kota Langsa dan Aceh Timur Dapat Bantuan Keramik Dari Kodam Iskandar Muda Serahkan Bantuan
Iskandar juga mengingatkan rekanan agar menggunakan material timbunan base dari material yang bagus dengan melewati uji di laboratorium, supaya tidak rawan rusak.
“Kita menerima keluhan pengguna jalan saat ditimbun kemarin di segmen 1 luar biasa berlumpur ketika hujan turun.
Kondisi ini mengakibatkan ada mobil yang terbalik, anak anak sekolah susah untuk melewatinya. Ini harus menjadi perhatian rekanan,” kata Al-Farlaky mengingatkan.
Politisi yang paling ngetol memperjuangkan pembangunan ruas ini juga meminta rekanan bisa berkordinasi dengan pihak PDAM Aceh Timur, menyusul adanya sejumlah kasus pipa milik PDAM terkena alat berat bekho saat pekerjaan jalan.
“Imbasnya, ada pipa bocor dan membanjiri jalan. Ini juga salah satu kendala di lapangan yang memperlambat proses pekerjaan. Kita maunya bisa dipacu,” harap Iskandar Usman Al-Farlaky.
Penuh Lumpur Saat Hujan, Banyak Debu Saat Kemarau.
Baca Juga:
- Warga Peureulak di Tuntut Pidana Mati Atas kepemilikan 133 kilogram Sabu – Sabu
- SKK Migas: Penutupan Sumur Minyak Tradisional di Ranto Peureulak Masih Dibahas
- Antisipasi Curanmor, Polsek Ranto Peureulak Pasang Spanduk Himbauan Agar Warga Selalu Waspada
Sementara itu, di kawasan Aceh Timur, setidaknya ada tiga kecamatan yang berkaitan langsung dengan ruas jalan Peureulak-Lokop hingga perbatasan Gayo Lues. Warga yang tinggal di kawasan ini otomatis sangat berharap jalan tersebut cepat tuntas.
Keuchik Gampong Kabu, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur, Muhajir mengatakan, pihaknya sangat berharap jalan tersebut cepat tuntas dikerjakan.
Pasalnya, jika hujan lebat, kondisi badan jalan tersebut jadi berlumpur. Hal ini karena badan jalan sudah dikerok di sejumlah titik.
Akan tetapi, dalam kondisi musim kemarau atau tidak ada hujan, persoalan debu yang muncul. Hal ini tentu saja mengganggu para pelintas. Apalagi yang melintasi jalan ini bukan hanya warga beberapa kecamatan di kawasan Aceh Timur.
Saat ini, warga Kutacane tujuan Blang Keujeren pun menempuh jalur ini. Jarak tempuh yang pendek membuat mereka lebih memilih jalur ini ketimbang jalur Kutacane-Medan-Blang Keujeren.
Menurut pengamatan Muhajir di lapangan, pembangunan ruas jalan di segmen I belum mencapai 20 persen.
Lambatnya pengerjaan tentu saja mengganggu masyarakat. Apalagi dalam waktu dekat warga akan merayakan Hari Raya Idul Fitri.
“Saat musim hujan, saya pernah tak cuci mobil sebulan, karena penuh lumpur di badan jalan. Tidak ada manfaat kita cuci mobil,” kata Muhajir kepada Serambi, Minggu (17/4/2022).
Namun, ketika hujan tak turun berpekan-pekan pun, kata Muhajir, juga menggangu para pelintas. Soalnya, debu tebal beterbangan. Kondisi ini praktis juga membuat ketidaknyamanan para pelintas.
“Sekarang panas sekali, debu juga banyak sekali karena sudah berhari-hari tidak hujan, makanya warga di sini malas keluar kalau tidak penting-penting sekali,” tandas pria ini.
Untung saja Gampong Kabu tempat Muhajir domisili berjarak sekitar 800 meter dari ruas jalan yang sedang dibangun itu. Sehingga tak setiap detik ia terganggu. Ini berbeda dengan warga yang letaknya berdekatan atau di pinggir ruas jalan tersebut. Mereka akan terus merana, selama pembangunannya tak kunjung selesai.
“Ya, warga di sini berharap rekanan bekerja optimallah, sehingga jalan tersebut bisa cepat kita manfaatkan,” tandasnya.
Nasir, seorang staf rekanan yang membangun ruas jalan tersebut ketika dikonfirmasi Serambi pada Minggu (17/4/2022) malam enggan memberikan komentar. “Belum saya update ke lokasi. Untuk kemajuan progress, besok saya infokan,” katanya singkat melalui layanan pesan WhatsApp.***
Sumber: Serambinews