Infoacehtimur.com | Aceh Timur – Sudah tiga (3) tahun jembatan amblas akibat diterjang banjir di desa buket kulam, kecamatan darul Aman sampai hari ini belum ada tanda – tanda perbaikan. Kamis 07/06/2022.
Akibat hal tersebut membuat para pengguna jalan dan para santri pondok pesantren budi malikussaleh, serta masyarakat lainnya kehilangan aksesnya lewat jalan tersebut yang dengan dengan kota kecamatan tersebut.
Kechik gampong buket kulam Mukhtaruddin mengatakan, jembatan ini amblas sejak 2019 lalu akibat diterjang banjir, hingga saat ini belum ada perhatian dari pihak terkait, padahal ia sudah melapor dan mengajukan proposal ke kecamatan dan kabupaten, bahkan ia sudah mengadu secara lisan ke salah seorang anggota DPRA, tapi tidak ada respon hingga saat ini, yang ada hanyalah janji belaka.
- Buka Update: Berita Aceh Timur dan Aceh
- Kondisi Jembatan Penghubung Gampong Menuju Pusat Kecamatan Idi Tunong Rusak Parah
- Dengan Batang Pohon Kelapa, Babinsa Bersama Warga Bangun Jembatan
- Jembatan Menuju Gampong Alue Teh Rusak Parah
“Sudah kami coba untuk memberitahukan kepada pemerintah Aceh Timur dan Dewan DPRA, prosposal untuk kecamatan dan ke kabupaten sudah pernah kami ajukan, namun hasil nya nihil, kami hanya di beri harapan dan janji manis oleh bapak dewa DPRA pilihan yang kami cintai itu,” ucap Keuchik Buket kulam.
Selanjutnya Tuha Peut (4) Gampong Buket Kulam serta masyarakat memohon agar pemerintah segera bisa memperbaiki jembatan tersebut, agar kesejahteraan dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Jembatan itu satu satu nya jalan akses untuk tiga (3) gampong, dan akses terdekat anak-anak ke sekolah, dayah, dan kesawah. Jika ini tidak diperbaiki, dimana letak kesejahteraan masyarakat,” Ujar Asnawi Anggota Tuha Peut.
Asnawi sebagai tuha 4 gampoeng buket kulam mengharapkan kepada pemerintah agar secepatnya memperbaiki jembatan tersebut, ia juga menyampaikan, dan menilai pemerintah seakan tutup mata terhadap gampong Buket Kulam.
“Sangat kita sayangkan di negeri yang penuh dengan sumberdaya alam ini, belum lagi anggaran Otsus yang sangat besar, kami masyarakat hanya diberi harapan palsu dari tahun ke tahun, serasa dianak tirikan, kami tidak pernah meminta lebih kepada pemerintah hanya saja hak-hak dan kewajiban mereka sebagai pemerintah sendiri untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, seperti jembatan kami itu, sangat-sangat membahayakan sekali, bertahun kami sudah menunggu untuk di perbaiki, namun tidak ada apa-apa, wakil rakyat yang kami pilih terkesan tidak punya hati nurani, sebelum dan sesudah terpilih jauh berbeda,” Tutup Asnawi.
(Razali)