Aceh Timur | Inilah salah satu jembatan yang sangat mengancam keselamatan warga di Aceh Timur. jembatan ini terletak di desa Buket Bata, dusun Lipah, kecamatan Pante Bidari, kabupaten Aceh Timur. Senin 21/02/2022.
Kondisi jembatan yang tidak layak dan tidak mempunyai pagar ini berkisar panjang 20 meter dan kedalaman sungai di perkirakan 10 Meter, kondisinya sudah benar-benar sangat memprihatikan dan jembatan ini hanya ber alas besi besi H-beam / hot rolled bekas serta tiang dari bambu besar.
Abu Bakar atau sering di sapa abu, ia selaku masyarakat setempat menilai bahwa pemerintah seakan tutup mata, dan tidak punya nurani.
Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan akan memakan korban, hal itu sudah sering di diberitakan beberapa waktu lalu namun sayang, sampai detik ini belum ada respon dari pemerintah setempat.
“Sangat kita sayangkan di negeri yang penuh dengan sumberdaya alam ini, belum lagi anggaran Otsus yang sangat besar, seakan bagi kami dipedalaman merasa di anak tirikan, kami tidak pernah meminta lebih kepada pemerintah, hanya saja hak dan kewajiban mereka sebagai pemerintah untuk menjamin keselamatan kami di pedalaman, seperti jembatan yang desa kami ini kondisinya sudah sangat membahayakan, bukan setahun dua tahun kami menunggu untuk di perbaiki namun tidak ada perhatian sama sekali”.
“seakan pemerintah yang kami pilih terkesan tidak punya nurani, sebelum dan sesudah jauh berbeda,” cetus Abu pemuda setempat.
Ia juga menambahkan, “Jembatan kita ini udah benar-benar parah, jika tak kunjung diperbaiki maka saya rasa akan ada korban, dengan kondisi kayu yang lapuk dan besi yang mulai berpatahan akibat berkarat dimakan usia.” tutup Dia dengan nada kesal.
Kepada awak media warga menceritakan bahwa, disaat masyarakat ingin melintasi jembatan pada malam hari sagat besar resikonya, ada rasa takut dikarenakan jembatan tersebut sangat dalam.
Namun apa daya, mereka sebagai masyarakat pedalaman hanya berharap dan berdo’a semoga ada perhatian pemerintah untuk segera memperbaiki jembatan yang kerap dilalui oleh masyarakat, sebagai sarana penghubung di kemukiman Kuta Dayah itu.