Infoacehtimur.com | Langsa – Sebanyak 1.395 ekor sapi di Langsa dinyatakan terjangkit wabah virus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK)
Hal tersebut diungkap oleh Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Banta Ahmad, didampingi Kabid Peternakan, Drh. Elga.
“Dari 1.395 ekor sapi yang terjangkit PMK terdapat 583 ekor sapi yang sembuh. Kemudian terdapat 6 ekor yang mati, dan 1 ekor dipotong secara paksa,” kata Banta, Kamis 26 Mei 2022.
Dikatakan Banta, pihaknya akan terus mematau pergerakan kasus PMK maupun LSD di wilayah ini, dan setiap harinya update penambahan dan kesembuhan sapi-sapi yang terjangkit PMK.
“Hasil pemeriksaan sapi yang terjangkit PMK berdasarkan pemeriksaan laboratorium Balai Veteriner Medan terhadap sampel sapi di Langsa” terangnya.
Bahkan, Sejumlah sapi juga terkena atau positif terjangkit Lumpy Skin Diseses (LSD) yaitu penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus pox.
“Pemeriksaan di laboratorium atas uji sampel 8 ekor sapi yang telah dibawa petugas Balai Veteriner Medan beberapa waktu lalu sudah kita terima dan hasilnya sapi-sapi itu dinyatakan terjangkit PMK,” tandasnya.
Pada Selasa 24 Mei 2022 lalu, lanjut Banta, ada sebanyak 1.321 ekor sapi milik masyarakat di daerah Kota Langsa ini dinyatakan terjangkit PMK.
Dari jumlah itu, 551 ekor sapi diantaranya dinyatakan sudah sembuh dan yang mati 6 ekor serta yang dipotong paksa oleh pemiliknya ada 1 ekor.
Sapi yang dilaporkan sudah sembuh dari PMK ini dikarenakan sebelumnya sapi tersebut cepat dilakukan pemberian antibiotik dan vitamin.
“Sekarang stok antibiotik dan vitamin di DPPKP Kota Langsa sudah habis, serta yang ada dijual di pasaran juga sudah langka didapatkan oleh masyarakat,” pungkasnya.