Infoacehtimur.com / Aceh Timur – Jalan rusak, berlubang, berlumpur, maupun jembatan yang tak ubah seperti tali kutang janda miskin selalu mejadi masalah besar bagi warga saat mengupayakan segala keperluan dan kebutuhan dalam kehidupan.
Pertengahan April kemarin, seorang remaja melayangkan kritik kepada pemerintah melalui video yang disebar di media sosial telah berhasil bikin ribut se-nusantara, soal infrastruktur di Lampung.
Gubernur Lampung dibuat gaduh untuk memperbaiki infrastruktur jalan sebab Presiden Jokowi “turun gunung” untuk meninjau langsung kondisi jalanan di Provinsi Lampung pada Jumat (05/05/2023).
Gubernur Lampung sendiri disorot kamera wartawan hingga soal pengetahuan. Ya, berita tentang Pak Gubernur yang terlihat gelagapan saat tak dapat menjawab satu pertanyaan Presiden RI tentang nama daerah di Lampung.
Jokowi dalam agenda “cek lapangan” ke Provinsi Lampung turut menyampaikan himbauan tentang ruang komunikasi pembangunan yang dia buka melalui Media Sosial.
Presiden Jokowi menulis “Apabila jalan di daerah Anda masih rusak dan sudah lama tak diperbaiki, sampaikan kepada saya melalui kolom komentar dan kirim video melalui pesan langsung di akun instagram ini (@jokowi),” tulis presiden dalam salah satu postingan kunjungan ke Lampung.
Hingga Minggu (07/05/2023), postingan Jokowi tentang “jalan rusak, sampaikan ke saya…” itu telah dikomentari sejumlah lebih 100 ribu komentar.
Disisi lain, seorang pemuda sarjana Aceh Timur dengan nama pena “Manusia Merdeka” menghubungi Infoacehtimur.com pada Minggu dini hari untuk menyampaikan pendapat dan harapannya perihal tulisan Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo pada akun medsos.
“Atas dibukanya layanan aduan untuk menyampaikan tentang jalan rusak melalui media sosial, saya berharap semakin banyak aktivis medsos yang bergerak membangun negeri dengan cara meyalurkan aspirasinya melalui akun medsos Jokowi,” ucap si “Manusia Merdeka” dengan sedikit tawa ringan setelah berpendapat bahwa layanan aduan melalui medsos tersebut.
Menurutnya, menyampaikan aduan kepada presiden melalui medsos tentang kondisi infrastruktur negri ini tak lebih dari sebuah pencitraan yang dibuat oleh Jokowi. Menyampaikan aduan terkait kondisi negeri lewat medsos dapat efektif, cepat didengar dan bahkan langsung ditangani oleh pemerintah apabila aduan tersebut bisa FYP (viral).
“Terdengar lucu memang, tapi kenapa mesti heran?. Bukankah gegeri ini memang sedang lucu-lucunya?,” ucapnya.
Ia menyebut bahwa Viral seakan menjadi momok bagi Penguasa akhir-akhir ini, bahwa viral membuat warga merasa dapat bergerak secara mudah untuk mencapai sebuah perubahan, padahal masih bersifat belum tentu.
“Kesampingkan dulu teori-teori njilimet yang susah dicerna masyarakat bawah, hidupkan kamera ponsel mewahmu dan rekam lobang-lobang setan yang menganga di jalan-jalan, agar sang paduka mau jalan-jalan kewilayah-wilayahmu,” terang si Manusia Merdeka meniru gaya berpikir masyarakat setelah terpengaruh tingkah-polah pemangku kebijakan yang terkesan menganggap enteng untuk melihat perkembangan negara yang sedang dipimpimpin.