Pemkab Aceh Utara Minta Tolong Provinsi
Lhoksukon | Banjir di Aceh Utara belum ada tanda-tanda surut, bahkan sejak Senin (3/1/2022) dinihari area genangan sudah meluas hingga ke 14 kecamatan.
Titik terparah Kecamatan Lhoksukon, Langkahan, Pirak Timu dan Matangkuli. Total pengungsi 24.332 jiwa. Berdasarkan data Update banjir dari Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, di Kecamatan Tanah Luas pengungsi mencapai 3.302 orang, di Pirak Timu pengungsi berjumlah 3.313 orang.
Sedangkan di Kecamatan Lhoksukon pengungsi berjumlah 14.945 jiwa dan menjadi lokasi terparah. Sedangkan di Kecamatan Matangkuli jumlah pengungsi hanya 1.280 jiwa. Di Langkahan 1.292 jiwa ikut mengungsi ke meunasah dan area perbukitan.
Rata-rata warga mengungsi ke meunasah-meunasah, karena areanya lebih tinggi kecuali warga di kecamatan Langkahan banyak yang mengungsi ke kawasan dataran tinggi.
Data BPBD juga menyebutkan baru empat kecamatan yang mendapat bantuan masa panik, itupun masih ada desa yang belum tersalurkan, yaitu Lhoksukon, Matangkuli , Tanah Luas dan Paya Bakong. Banjir besar ini terjadi sejak Jumat pekan lalu akibat meluap beberapa sungai besar, diantaranya Krueng Pase, Keureuto, Peuto, Krueng Jambo Aye dan Krueng Pirak.
Hingga saat ini hujan masih terjadi di kawasan Bener Meriah dan Aceh Tengah. Pemkab Aceh Utara telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir sejak Minggu (2/1/2022) malam.
Dan telah meminta bantuan kepada Provinsi untuk segera menurunkan logistik bantuan berupa makanan, tenda darurat bagi pengungsi dan perangkat evakuasi warga yang masih terjebak di rumah-rumah. “Kita sudah meminta bantuan ke Provinsi , terutama bantuan logistik berupa makanan, tenda dan perangkat evakuasi korban yang masih terjebak di lokasi lokasi parah seperti di Langkahan, Lhoksukon dan Pirak Timur. Namun sampai sore ini bantuan belum datang,” ungkap Hamdani.***