Infoacehtimur.com, Aceh – Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengkritik penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) yang tidak merata.
Dari total APBA sebesar Rp16 triliun, sekitar 60-70% digunakan untuk gaji pegawai dan tunjangan kinerja, sementara hanya 20% untuk pembangunan masyarakat.
“Dari total APBA 16 triliun, itu belanja pegawai hampir 60-70 persen untuk gaji pegawai dan tunjangan kinerjanya, ditambah lagi belanja barang jasa. Belanja barang jasa itulah operasional untuk pegawai lagi beli peralatan untuk pegawai, sementara yang untuk belanja modal pembangunan masyarakat itu 20 persen,” kata Tito saat memberi pengarahan ke kepala daerah di Aceh, Kamis (22/12/2022).
Hal ini menyebabkan Aceh masih miskin meskipun memiliki dana yang besar dan telah menerima dana otonomi khusus sejak 2008.
Tito meminta perbaikan penggunaan anggaran tersebut, agar lebih banyak yang digunakan untuk kepentingan masyarakat.
“Komposisi belanjanya sebagian besar digunakan untuk belanja pegawai barang jasa, yang untuk rakyatnya 20 persen-25 persen belanja modal. Itu mungkin kalau itu turun semua kalau seandainya terpotong lagi, waduh. Ini harus ada perbaikan,” jelas Tito kepada wartawan.
Dia juga menekankan pentingnya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan mengurangi ketergantungan pada transfer pusat.
“Artinya apa belum kreatif, belum ada terobosan kreatif,” beber Tito.