
Info Aceh Timur, Banda Aceh – Anggota DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky, SHi, MSi mendesak tim dari DLKH (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Aceh dan tim independen dari perguruan tinggi supaya diturunkan ke lokasi dugaan kebocoran gas PT Medco yang menyebabkan sejumlah warga keracunan di Aceh Timur.
“Kita juga minta untuk sementara sumur minyak yang menyebabkan dugaan kebocoran agar ditutup,” katanya.
“Medco juga harus membayar kompensasi kepada warga yang mengalami imbas keracunan. Maka penting tim independen turun sehingga hasil penelitian tanpa intervensi,” ujar Al-Farlaky menanggapi kasus keracunan sejumlah warga, Minggu (24/9/2023).
Kata Iskandar, kasus keracunan gas terhadap warga di sekitar kawasan eksploitasi perusahaan migas PT Medco sudah berulang, bukan yang pertama sekali.
Maka, tukas dia, seharusnya menajemen perusahaan tersebut dapat belajar dari kasus sebelumnya.
“Saya juga akan minta DLHK Provinsi Aceh segera turun ke lokasi,” ujarnya.
Mantan aktivis mahasiswa ini menyebutkan, jika benar gas tersebut bocor dari perusahaan gas.
Artinya gas yang keluar adalah gas H2S yang sangat berbahaya jika terhirup yang akan menyebabkan olfactory fatigue atau penurunan fungsi indera penciuman serta sesak nafas.
26 warga dirawat
Sebelumnya, sebanyak 26 orang warga Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur dirawat di RSUD dr Zubir Mahmud yang diduga terhirup gas beracun, sampai dengan Minggu (24/9/2023) tengah malam.
“Saat ini, kita sudah melakukan penanganan sebanyak 26 korban warga Desa Panton Rayeuk T dengan keluhan sesak mual, dan muntah, serta tiga orang hingga muntah darah,” kata dokter Zulfikry.
“Namun sudah kita tangani dengan baik sesuai dengan fasilitas yang ada di RSUD dr Zubir Mahmud dan sampai saat ini tidak ada kendala,” lanjut dr Zulfikry yang merupakan Kepala Bidang Pelayanan Penunjang RSUDZM saat diwawancarai di IGD RSUD dr Zubir Mahmud, Minggu (24/9/2023) malam.
Saat ini juga, jelas dr Zulfikry, sebagian korban sudah dipindahkan ke ruang rawat inap dan sebagian lagi masih dilakukan observasi di IGD.
Halaman selanjutnya