Zurkarnaini saat dikonfirmasi media AJNN membantah dirinya membawa pulang berkas milik panitia seleksi karena istrinya tidak lolos ujian tes tulis. Namun, dia mengharapkan adanya transparansi untuk membuka hasil jawaban peserta kepada masyarakat umum.
Zulkarnaini juga mengatakan dirinya tak terima, sebab pada malam pengunguman seleksi ia meminta seluruh hasil tes tulis yang dilakukan kepada ketua pansel untuk dilihat.
Namun kata dia petugas tak memberikan. Sehingga dirinya memutuskan mendatangi Sekretariat DPRK mengambilnya sendiri.
Baca juga: Dugaan Penganiayaan yang Menewaskan Warga Aceh Utara, Polisi: Tidak Ada Pemukulan dan Minta Uang
Baca juga: Kronologi Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Dipaksa Mengaku Hingga Dimintai 50 Juta
“Saya ambil berkas mereka hanya ingin saya pelajari, bukan karena istri saya ikut seleksi. Sampai ke sana yang saya dapat juga bukan kertas jawaban, tapi hanya berkas pendaftaran,” kata Zurkarnaini.
Anehnya lagi, kata Zulkarnain, seluruh hasil tes tulis tersebut tidak disimpan di sana, ia menduga pansel telah mengatur jalannya perekrutan Panwaslih Bireuen, karena banyak isu miring beredar. Apalagi, kedepannya akan ada pemilihan kepala daerah.
“Dugaan mereka satu warna, banyak isu-isu miring. Jika terbukti kedepannya bukan mereka yang malu, tapi kami sebagai DPRK dituding oleh masyarakat,” tutur Zulkarnaini.
Politisi Partai Aceh itu juga mengaku telah dimediasi oleh Ketua DPRK. Namun, dirinya hanya meminta diperlihatkan saja jawaban dan hasil nilai, tapi pihak pansel menolak.
Menurutnya, jika pihak pansel tidak menyembunyikan sesuatu. Maka, mereka tidak takut memperlihatkan karena bukan rahasia umum.
“Saya takkan kembalikan berkas tersebut jika belum transparan. Kalau mereka tak bermain, pasti mereka tidak takut untuk memperlihatkan, karena ini bukan rahasia umum,” tambahnya.