Hal ini tentu saja perkara besar dalam dunia pendidikan. Teknologi dalam dunia pendidikan tidak lagi hanya memberikan efisiensi dan juga produktivitas, namun juga ketakutan akan pengaruhnya pada proses belajar mengajar yang seharusnya dilakukan dan dilatih ke siswa.
Beberapa universitas, seperti universitas negeri di Australia akhirnya berpikir ulang untuk kembali ke ujian menggunakan pena dan kertas.
Hal ini pada akhirnya menimbulkan polemik, benarkah keberadaan AI dapat mengancam integritas akademik?
Baca juga:
- Recruitment dan Seleksi Karyawan Kontrak PROYEK Minimal Pendidikan SMK/D3/S1/D4 Teknik.
- Beasiswa PraPendidikan Profesi Guru Tahun Anggaran 2022 Kembali di Buka.
- PENGAJIAN IBU-IBU SEBAGAI APLIKASI PENDIDIKAN AGAMA
Mengutip dari laman Kemdikbud, terdapat dua pendekatan untuk menerapkan AI di lingkungan pendidikan. Pertama adalah pengalihan tugas guru ke sistem AI, atau dengan kata lain, menggunakan AI sebagai mentor virtual bagi siswa. Kedua, AI juga dapat menjadi alternatif untuk membantu dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Salah satu contohnya melalui fitur voice assistant atau asisten suara, di mana fitur ini dapat membantu mempercepat pencarian materi, serta memungkinkan siswa mendapatkan informasi yang transparan dan akurat.
JANGAN LUPA ikuti UPDATE BERITA lainnya dan follow akun GOOGLE NEWS INFOACEHTIMUR.COM