Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Proses pemulihan pasca banjir besar dan tanah longsor di Aceh Timur terus berlanjut. Eskavator sudah mulai bergerak menuju lokasi longsor Gunung Peunaron, untuk membuka akses jalan lintas Aceh Timur-Tok Perlak yang masih tenggelam. Minggu (30/11/2025).
Kondisi saat ini sangat memprihatinkan. Listrik masih mati, dan jaringan komunikasi terputus, membuat warga kesulitan menerima bantuan. Komunikasi hanya bisa dilakukan dari Aceh Timur ke luar, dengan syarat HP mendapatkan sinyal Starlink atau sejenisnya.
Desa Sahraja dan Sijudo di Kecamatan Pante Bidari masih terisolir. Ribuan korban banjir kekurangan makanan, air, dan pakaian. Di Dusun Sarah Gala, hanya 3 rumah yang tersisa, sisanya ludes diterjang banjir.
“Saat ini yang sangat mendesak diperlukan makanan, air mineral, dan pakaian, terutama untuk anak-anak. Kedua desa ini belum bisa diakses lewat jalur darat,” kata Rahmad, Tuha Peut Gampong Sijudo, kepada Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky.
Bupati Al-Farlaky merespon cepat dan mendata 5 lokasi pengungsian. “Bantuan akan dibagikan, dan lokasi sulit akses akan dikirim lewat udara,” katanya.
Tiga kecamatan lain (Lokop, Serbajadi, Simpang Jernih) juga terisolir karena jalur darat rusak parah. Jumlah warga hilang belum terdata.
Pemerintah Aceh Timur dan relawan terus berupaya membuka akses dan mengirimkan bantuan. Mohon doa dan dukungan untuk pemulihan Aceh Timur.

