Aceh Timur | Srimarwadani (37) berprofesi guru bakti harus berkerja keras mendapatkan biaya mengobati anaknya Azka Rizqullah, bocoh penderita kebocoran jantung (Osteoporosis). Selama 4 (empat) tahun Azka menderita kebocoran jantung, hernia, kelainan pada alat kelamin.
Ketika Guru bakti, Srimarwadani menceritakan kepada Kemensos dan Dinsos Aceh Timur, Jumat,(28/1/2022) bahwa anak keduanya Azka Rizqullah (4) tahun. Menjalankan 4 (empat) kali operasi telah dijalankan anaknya. Apalagi berpengahasilan Rp.100.ribu per bulan.
Sementara, untuk membiaya rutin pengobatan anaknya menelam biaya lebih dari Rp. 400 ribu perminggu. Biaya tersebut tidak bisa ditanggulangi BPJS, sebab Srimarwadani hanya guru bakti dan bersetatus cerai dari suaminya.
“Alhamdulillah. Saya berterimakasih atas Kemensos dan Dinsos Aceh Timur hadir dirumah saya, semua ini doa dan informasi masyarakat,”kata Srimarwadani, saat menerima ditemui Dinsos Aceh Timur, dirumanya, Desa Alue Muleng, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Jumat, (28/1/2022).Sore tadi.
Lanjutnya lagi, Namun Kondisi Sri mesti berjuang sendiri untuk memenuhi kehidupan. Dengan berpenghasilan tidak cukup. Sebab semua ditanggung sendiri lantara kedua orang tua (ortu) Azka sudah cerai.
“Saya bersama Azka (Osteoporosis) berusia 4 (empat) tahun dan Anak pertama Zulfikri (10) tahun. Saya tinggal dirumah orang tua,” ucap Guru Bakti
Lanjutnya lagi, berbagai perhatian warga dan dari pemerintah Aceh Timur pernah diperoleh, tentu tidak semua itu luput dari ingatanya. Kebutuhan rutin menjadi persoalan berat dalam hidupnya.
Sementara itu, Kehadiran Kemensos bersama Dinas Sosial (Dinsos) Aceh Timur hadir untuk mengupayakan biaya pengobatan dan bantuan kebutuhan hidup sehari-hari.
“Kemensos dan Dinsos Aceh Timur kehadiran kami disini mengupayakan bantuan untuk usaha ibunya agar bisa mencukupi kebutuhan sehari hari,” kata Kabid Rehabsos Mukhlis disapa Gobit.***