INFOACEHTIMUR.COM | Haul Allahuuarham Abon Aziz Al Mantiqi Samalanga ke 33 jatuh pada 9 Jumadil Akhir 1443 Hijiriah atau Rabu (12/01/2022), karena masih pandemi Covid-19 pelaksanaan haul digelar di tempat masing-masing baik balee pengajian maupun dayah.
“Insya Allah, Haul Abon Aziz Samalanga tahun ini tidak digelar seperti tahun sebelumnya namun pelaksanaan difokuskan di daerah masing-masing baik balee pengajian maupun dayah dengan samadiah dan doa bersama,” kata Tgk H Zahrul Mubarak atau akrab disapa Abi MUDI selaku Wadir I Dayah MUDI Samalanga.
Abi mengatakan tema yang diusung kali ini Haul Abon Aziz Samalanga ke-33 memilih “Membumikan Beut Seumeubeut” dan tentunya tema ini sesuai dengan kondisi saat ini para alumni dayah MUDI Samalanga untuk terus meningkatkan semangat beut Seumeubeut dalam beragam segmen dan transformasinya.
Acara Haul Abon Aziz ke-33 akan digelar dipusatkan di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Bireuen dengan beberapa agenda diantaranya samadiah dan doa bersama serta kenduri bersama dengan para santri dan dewan guru, namun tidak mengundang tamu luar sebagaimana tahun sebelumnya, ujar Tgk H Zahrul Mubarak.
Abi yang juga Mudir Ma’had Aly MUDI Samalanga mengajak kepada masyarakat terutama alumni MUDI Samalanga dan lainnya untuk berdoa bersama kepada Allahuyarham Abon Aziz Samalanga.
“Meskipun tidak mengundang dayah cabang ke Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, ini tidak berarti membatasi bahkan mengajak dayah atau balee pengajian baik setiap gampong dan kecamatan juga kabupaten bahkan luar daerah dan negeri untuk mendoakan kepada Allahuyarham Abon Samalanga,” pesannya.
Mengulang kembali sejarah dan menjadi catatan kepada generasi penerus berkaitan dengan sejarah Abon Aziz, Abi MUDI secara singkat menjelaskan berdasarkan informasi yang diperolehnya mengatakan bahwa Abon Aziz yang juga kakeknya merupakan salah seorang ulama kharismatik Aceh.
Nama asli beliau Tgk H Abdul ‘Aziz bin M. Shaleh, beliau lebih dikenal dengan panggilan Abon ‘Aziz Samalanga atau Abon Mesjid Raya Samalanga.Almarhum lahir di Desa Kandang Samalanga, dulunya Kabupaten Aceh Utara sekarang Kabupaten Bireuen pada bulan Ramadhan tahun 1351 H/1930 M. “Abon diasuh dan dibesarkan di Jeunieb, ayahandanya pernah menjabat Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Jeunieb.
Beliau juga salah seorang pendiri Dayah Darul ‘Atiq Jeunieb, sehingga Abon dari masa kecilnya sudah mulai belajar ilmu agama di dayah tersebut semasa tinggal di Jeunieb,” jelasnya.Ketika usia Abon telah matang, Abon menikahi seorang gadis di Desa Mideun Jok Samalanga yang merupakan putri gurunya sendiri, pimpinan Dayah LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga pada waktu itu.
Abon dikaruniai empat orang anak, yaitu Hj. Suwaibah (alm), Hj Shalihah (ibunda Abi Zahrul) Tgk. H.Athaillah (alm) dan Hj Masyitah.
Presiden MUAZ (Muhibbin Al-Aziziyah) menambahkan Abon memulai belajar pada pendidikan formal pada tahun 1937, memasuki Sekolah Rakyat (SR) dan menamatkan pendidikan dasarnya pada tahun 1944.Dari tahun 1944 beliau belajar pada orang tuanya selama dua tahun, kemudian pada tahun 1946 pindah belajar ke Dayah LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga yang pada waktu itu dipimpin oleh Tgk.Haji Hanafiah (Teungku Abi) lebih kurang selama dua tahun.
Pada tahun 1948 Abon melanjutkan pendidikannya ke salah satu dayah yang dipimpin oleh Teungku Ben (Teungku Tanjongan) di Matangkuli Aceh Utara.
Di dayah tersebut Abon belajar pada Teungku Idris Tanjongan sampai dengan tahun 1949. Pada tahun yang sama beliau kembali lagi ke Dayah LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga untuk mengabdikan diri sebagai guru hingga wafat tahun 1989 dan selanjutnya Dayah MUDI Samalanga dipimpin Abu MUDI,” tutupnya.(*)
(Lp/Afrizal Marzuki)