
Oleh: Nurliza, (Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala)
SAAT InI fenomena sosialita sudah menjadi perbincangan yang hangat di semua lapisan masyarakat mulai dari kalangan kelas atas sampai lapisan kalangan kelas bawah.
Apa yang sering muncul ketika mendengar istilah “sosialita”? yang pasti Ketika mendengar istilah tersebut langsung terbayang barang-barang bermerek, barang-barang mewah, gadget keluaran terbaru, dan kendaraan mewah. Di benak orang pastinya istilah “sosialita” jauh dari kata “murahan”.
Sosialita sering dilihat sebagai kelompok orang yang hidup dalam kemewahan mempertahankan gensi satu sama lain sehingga menggunakan barang-barang mahal saat adanya pertemuan diantara mereka.
Gaya hidup adalah kerangka acuan yang digunakan seseorang dalam bertingkahlaku yang akan membentuk suatu perilaku tertentu, sehingga gaya hidupnya berkaitan dengan image yang akan dipandang dimata orang lain dan menjadi status sosial yang disandangnya.
Gaya hidup akan mempengaruhi keinginan seseorang untuk berperilaku dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang. Apalagi image sudah disandang seseorang akan menjadi pemicu yang kuat untuk menentukan keputusan konsumsi seseorang.
Penampilan menjadi faktor penting untuk dapat mencerminkan diri seseorang. Setiap individu memiliki ciri khas tersendiri mulai dari busana yang di pakai seperti pakaian, perhiasan, serta dandanan (make up).
Kehadiran produk bermerek yang sekarang menjadi trend dalam dunia pergaulan, bahkan menjadi anggapan jika seseorang sudah memakai produk-produk dengan berbagai merek terkenal sudah dapat dikatakan gaul.
Kebanyakan orang memutuskan untuk membeli produk bermerek untuk dapat lebih menunjukkan pribadinya di depan semua orang, mereka ingin terlihat berbeda, dan ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Gaya hidup brand minded saat ini menjadi trend terkini dikalangan masyarakat. brand minded Gaya hidup seperti apa sih?
Gaya Hidup Brand Minded
Gaya hidup sosialita tidak lepas dengan istilah “brand minded”. Apa sih “brand minded”? Brand Minded adalah gaya hidup yang mengutamakan merek. Orang dengan gaya hidup tersebut beranggapan bahwa dengan hal tersebut akan menambah kepercayaan diri sehingga tidak mempungkiri berapa banyak uang yang harus dikeluarkan.
Sebagai konsumen, tentunya harga menjadi salah satu faktor dalam menentukan pilihan pembelian. Jika melihat teori pemintaan, pada dasarnya konsumen akan lebih memilih produk dengan harga murah. Namun harga tidak selalu menjadi pilihan dalam membeli. Orang dengan gaya hidup brand minded harga yang mahal akan sepadan dengan merek yang di beli, setiap produk yang di beli memiliki value dengan harga yang spesifik.
Membeli barang mewah dengan harga yang fantastis menjadi sebuah prestasi dalam pribadi masing-masing. Dengan kondisi keungan yang sangat melimpah ruah harga tidak menjadi masalah yang harus dipikirkan. Namun Ketika kebutuhan-kebutuhan tersebut dibeli bukan atas dasar “kebutuhan” melainkan sebuah “tren”.
Para pencinta brand rela membeli tas berukuran kecil dengan nominal yang tinggi hanya untuk memuaskan hasrat belanjanya karna takut eksistensi nya memudar atau tidak diakui oleh lingkungannya.
Gaya hidup brand minded dapat berhubungan dengan keputusan pembelian dikarenakan pada masa kini akan merasa bangga ketika mengikuti trend sehingga akan berlomba menggunakan barang-barang bermerek (branded) yang terkenal, eksklufif, mahal ataupun bergengsi. Hal ini dikarenakan merek (brand) dapat memberikan kepuasan tresendiri sebagai suatu bagian dari gaya hidup.
Minat beli seseorang dapat muncul akibat adanya ransangan (stimulus) yang ditawarkan oleh penjual. Pihak perusahan memberikan diskon yang lumayan besar sehingga menjadi pemicu keputusan pembelian, terkadang kita tidak mengerti bahwa hal tersebut merupakan taktik dalam penjualannya dan kemudian kita sebagai konsumen terkecoh untuk berburu diskon yang ditawarkan.
Menurut Fromm (1995) Gaya hidup individu bersifat tidak permanen dan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, karena individu selalu memiliki perasaan tidak pernah merasa puas dan cukup dengan apa yang telah dimiliki. Seseorang akan selalu memperbaharui barang yang telah digunakan mengikuti perkembangan mode atau tren.
Untuk memenuhi gaya hidup tak dipungkiri rela mengeluarkan segala macam kemampuan, meskipun dalam perjalanan diwarnai dengan susah payah untuk dapat mengikuti tren gaya hidup yang menjadi bagian penting di masa modern kini. Terkadang untuk memuaskan status sosial mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, hal ini sungguh sangat di sayangkan.
Bukankah di dalam Al-Quran sudah dijelaskan dengan jelas bahwasanya pakaian yang baik ialah pakaian yang dapat menutupi aurat bukan pakaian yang dinilai dari harga atau brand.
Dalam Al-Quran Surah Al-Araf ayat 26 menyebutkan bahwa:
يَا بَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ
Yang artinya:
“Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagai tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat”.
Surah Al-Araf ayat 26 menjelaskan tentang kewajiban umat Islam untuk menutupi aurat, baik laki-laki maupun perempuan. Dalam surat tersebut juga menyinggung 2 jenis pakaian yang bisa digunakan, yaitu pakaian yang indah dan pakaian takwa.
Pertama, pakaian yang indah adalah pakaian yang bias akita gunakan sehari-hari yang berfungsi sebagai perhiasan untuk memperindah diri. Yang kedua, pakaian takwa adalah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Allah SWT menyebutkan anugerah yang telah diberikan-Nya kepada manusia sebagai hamba-Nya yaitu menjadikan pakaian dan perhiasan. Pakaian untuk menutupi aurat, sedangkan perhiasan untuk memperindah penampilan lahiriah.
Maka sebagai manusia yang dianugerahi dengan beragam macam kenikmatan hendaklah kita bersyukur dengan apa yang telah diberikan. Bersyukur dengan pakaian yang kita miliki jangan sampai untuk memenuhi hasrat nafsu semata kita menghalalkan segala cara.
Salah satu adap orang yang beriman yaitu berpakaian dengan baik.
Tahta tertinggi bukanlah saat menggunakan barang-barang mewah dan mahal, melainkan ketakwaan lah yang akan menjadi tahta tertinggi di hadapan Allah SWT. Semoga di akhirat nanti kita dapat menyandang tahta tertinggi di sisi Allah SWT. Aaminn….
Penulis opini merupakan tanggung jawab penulis atas segala sesuatu yang terjadi.