“Kita butuh narasi visual yang kuat untuk memperkenalkan sejarah kita, baik ke masyarakat lokal maupun dunia luar,” ujar Al- Farlaky.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur juga tengah menyiapkan pelaksanaan seminar internasional tentang Kerajaan Islam Peureulak, dengan menggandeng berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Samudra, IAIN Cot Kala, dan kampus-kampus lainnya.
“Tidak mungkin kita bangun sendirian hanya dengan ide satu dua orang. Kita butuh banyak ide dan keterlibatan dari para intelektual dan akademisi,” ungkapnya.
Al Farlaky juga mengaku Pemerintah juga akan meluncurkan film dokumenter bertema sejarah Kerajaan Islam Peureulak pada tahun 2026, yang akan diproduksi dengan melibatkan masyarakat di kawasan Paya Meuligo dan sekitarnya daerah yang selama ini dikenal menyimpan banyak narasi dan bukti sejarah.
Baca Juga: Haul Sultan Abdul Aziz Syah, Alfarlaky: 100 Juta Rupiah untuk yang Sanggup Menemukan Izhharul Haq
Baca Juga: Mukjizat Al-Qur’an Tetap Utuh di Tengah Banjir Seruway Aceh Tamiang
“Kepada masyarakat dan para tokoh lokal, kami mohon kerja sama dan dukungannya dalam proses dokumentasi. Video ini nantinya akan disebarkan oleh Dinas Pariwisata dan dikirim ke negara-negara sahabat seperti Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam,” tambah Bupati.
Pihaknya, kata Bupati Al-Farlaky sudah menyerahkan proposal yang ke Kementerian terkait guna mengakses dana APBN, khususnya untuk pengembangan situs sejarah Islam di Aceh Timur.
Menutup arahannya, Bupati Iskandar Usman Al-Farlaky menyampaikan harapannya agar pemerintahan yang dipimpinnya lima tahun ke depan berjalan sesuai harapan masyarakat. Ia juga membuka diri terhadap kritik dan masukan.
“Kalau dalam perjalanannya menurut Bapak/Ibu ada hal yang kurang atau melenceng dari harapan, tolong segera sampaikan kepada saya. Supaya bisa langsung kita perbaiki bersama,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya