Infoacehtimur.com | Aceh Timur – Berawal kenal di media sosial (Facebook), Rahmati (22) warga Blang Rambong, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur malah jadi korban penipuan pada Kamis 5 Mei 2022.
Pasalnya, 1 unit sepeda motor Vario merah dengan nomor polisi BL3751KAB milik nya dibawa kabur oleh kenalannya di Facebook.
Korban penipuan Rahmati, yang dikonfirmasi IAT, via WhatsApp pada Jum’at 6 Mei 2022 mengatakan, pelaku yang bawa kabur motor saya bernama M Husen.
“Perkara itu bermula saat saya berkenalan dengan seorang pria di Facebook pada awal bulan April lalu,” ungkap Rahmati.
Rahmati menuturkan, dibulan puasa kemarin. Ia Berhubungan baik lewat chat Facebook, sehingga pria itu mengaku ingin berkenalan dengan nya lebih jauh.
“Saya yang masih Single pun menanggapinya bahwa ia mengaku ingin berkenalan baik dengan saya,” tandas Rahmati.
Setelah lamanya berbincang, lanjut Rahmati, pelaku juga mengatakan kalau dirinya merupakan warga Panton Labu, yang berkerja di Medan, Sumatera Utara.
Lanjut Rahmati, ia juga mengatakan ingin bermain kerumah pada hari lebaran Idul Fitri. Sampainya di Idi, pelaku meminta untuk menjemput nya di Teupin Nyareng.
“Saya pun menjemput nya pakai motor Vario saya, dan membawanya ke rumah ingin berkenalan dengan orang tua saya, dia dari Medan menuju Idi menggunakan transportasi umum,” kata Rahmati.
Saat itu pelaku juga mengatakan ke orang tua Rahmati, bahwa ia ingin menjalankan hubungan serius dan ingin menikahi Rahmati. Perkataan nya itu semakin membuat keluarga Rahmati yakin.
Selanjutnya pelaku mengajak Rahmati keluar bermain ke Pantai Kuala Idi, Kecamatan Idi Rayeuk. Disitu sempat berbincang selama 1 jam.
“Kemudian, pelaku mengajak saya untuk berenang. Namun, pelaku mengaku tidak bawa celana pendek dan meminjam motor saya sebentar untuk membeli celana pendek,” ujar Rahmati.
Dikatakan Rahmati, setelah menggunakan sepeda motor selama 1 jam tidak balik. Langsung berubah pikiran dan menyadari bahwa dirinya telah ditipu.
Rahmati sudah berupaya menghubungi nomor telepon yang diberikan pelaku. Namun, ketika ditelepon, nomor itu sudah mati.
Rahmati akhirnya melaporkan pengalaman pahit tersebut ke polisi. Sekaligus akun Facebook-nya juga.
“Ini menjadi suatu pengalaman bagi saya untuk tidak mengenal sembarangan orang. Kejadian ini sudah saya laporkan ke Polres Aceh Timur, beserta akun Facebook dan foto pelaku,” tandasnya.