Penulis: Ilham | Tim Media Sosial
MENGENANG Dahsyatnya Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004, hingga kini 26 Desember 2022 tepat pada 18 tahun tsunami Aceh. Pasca peristiwa besar itu diawali dengan guncangan gempa berkekuatan 9,1 Skala Ricther
Gempa berkekuatan besar itu terpusat di Barat Daya, Banda Aceh. Pasca peristiwa besar itu sehingga membuat dalam waktu 6 menit habis semua usai air laut membuat sebuah gelombang yang sangat dahsyat yang menyapu bersih area daerah ibu Kota Provinsi Aceh yakni Banda Aceh.
Atas peristiwa itu mengakibatkan kematian ratusan ribu jiwa dalam sekejap usai gelombang besar menyapu bersih Kota Banda Aceh pada 18 tahun silam. Adapun penyebab gempa karena terjadi patahan antara lempeng benua Eurasia dan lempeng benua Indo-Australia.
Baca Juga: MPU Larang Kegiatan Peringati Tsunami yang Tidak Sesuai Syariat
Baca Juga: Sebelum Jadi ‘Crazy Rich’ Aceh, Shella Saukia Sempat Huni Rumah Bantuan Tsunami
Patahan dimulai dari perairan barat Aceh hingga Laut Andaman. Menurut The National Science Foundation, ini termasuk yang terpanjang dalam sejarah. Selain itu, pusat gempa juga dangkal hanya 10 kilometer, sehingga efek yang ditimbulkan juga besar. Gelombang tsunami dilaporkan menjalar dari pusat gempa hingga ke pantai Aceh hanya dalam kurun 6 menit meluluh lantakkan hingga Banda Aceh.
Literatur menyebutkan bahwa patahan gempa terdiri dari 6 segmen. Namun beberapa publikasi juga mengungkapkan bahwa patahan terjadi hingga 11 segmen. Diduga terjadi di sepanjang 1.155 kilometer pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Meruntuhkan 1.200 kilometer dasar laut, dalam kurun 8 menit.
Dampak Tsunami Aceh
Gempa pertama kali terjadi pada pukul 07.59 WIB. Gelombang tsunami menerpa sejumlah pesisir negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand dan Myanmar serta di beberapa negara Asia Selatan, termasuk Sri Lanka, Maldives, dan India. Bahkan gelombang tsunami juga mencapai sejumlah negara di pantai timur Afrika seperti Somalia dan Seychelles. Menyebabkan 303 orang meninggal di wilayah itu.
Setidaknya terdapat 16 negara yang terkena dampak akibat gempa ini. Indonesia merupakan negara terdampak tsunami terbesar, terutama di Aceh. Dampak tsunami 2004 terparah dilaporkan terjadi di Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat, dan Aceh Jaya. Tsunami ini juga menerjang beberapa wilayah lain di sebelah timur Aceh seperti Pidie, Bireuen dan Lhokseumawe.
Secara keseluruhan, tsunami 2004 ini telah memakan korban sebanyak 226.308 jiwa di negara-negara terdampak. Indonesia menjadi negara dengan jumlah korban terbesar yaitu sebanyak 173.741 jiwa meninggal dan 394.539 mengungsi. Selain warga lokal, korban jiwa di Indonesia juga merupakan turis. Swedia melaporkan, warga negaranya di Aceh meninggal sebanyak 534 orang akibat tsunami. Hal ini menjadikan Swedia sebagai negara Eropa yang mempunyai korban terbanyak ketika tsunami Aceh 2004.
Dikutip dari buku Aceh Pasca Lima Belas Tahun Tsunami oleh Syamsidik dan kawan-kawan, selain korban jiwa, tsunami Aceh juga memberikan kerugian di beberapa sektor. Menurut data hasil evaluasi Februari 2005 yang dilakukan oleh pemerintah dengan komunitas donor, terdapat 1.488 sekolah rusak sehingga menyebabkan sekitar 150.000 siswa terganggu proses pendidikannya saat itu.
Selain itu bencana alam Tsunami Aceh ini juga menyebabkan 26 puskesmas, 9 pelabuhan, dan 230 kilometer jalan rusak berat. Pada sektor perkebunan, 11 ribu hektar tanah rusak dan 2.9 ribu di antaranya rusak permanen. Kerusakan terumbu karang mencapai 90 persen. Sektor perikanan juga terimbas karena rusaknya ekosistem bakau. Akibat bencana ini, perekonomian Aceh melemah hingga 15 persen pada 2005.
Baca Juga: Perlu Kamu Ketahui 9 Fakta Menarik di Museum Tsunami Aceh
Baca Juga: Peringati 17 Tahun Tsunami Aceh, Ridwan Kamil Ziarah ke Kuburan Massal Korban