Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raaji’un…
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ…
Yaa Allah kami bersaksi dokter Muhammad Jailani adalah seorang hamba yang baik dan menebar banyak manfaat untuk hamba2Mu yang membutuhkan. Neu peu ampon dosa, beu luwah kubu dan beu jeut keu asoe syuruga Yaa Allah…
Aceh kehilangan salah satu dokter terbaik.
Kisah Dokter Jailani 5.000 Kali Operasi Bibir Sumbing Gratis, Berikan Senyuman Baru bagi Penderita
Banda Aceh | Ingin memberikan senyuman baru bagi anak penderita bibir sumbing di Aceh, dr. Muhammad Jailani, SpBP-RE. (K) Spesialis Bedah Plastik Rekontruksi – Estetik, rela tidak mendapatkan honor.
Dia mengoperasi anak penderita bibir sumbing di seluruh Aceh sejak 2002 lalu.
“Saya tidak mengharap honor dari pekerjaan operasi bibir sumbing anak Aceh, saya hanya dibantu oleh orang kaya untuk biayanya dan juga menggunakan biaya sendiri, dan itu saya lakukan sejak tahun 2002 saat saya pulang ke Aceh,” kata dr. Muhammad Jailani, kepada Kompas.com, saat ditemui di Rumah Sakit Malahayati Banda Aceh, Minggu (19/12/2021).
Baca Juga:
- Guru Ngaji di Aceh Timur Tak Dapat Rumah Layak, Padahal Rumahnya Bocor Semua
- Panitia Natal Nasional Bagikan Bantuan Sosial, Berharap Warga Rasakan Kebahagiaan
- Akhirnya Pengurus Carateker KONI Aceh Timur Gelar Rapat Kerja Agendakan Musorkab
- Buron 14 Hari, Herman Ditangkap di Langsa Saat Berkumpul dengan Keluarga
- 60% Pemilik Kenderaan di Aceh Tidak Taat Bayar Pajak
Jailani, dokter lulusan Surabaya itu mengaku memilih untuk pulang ke Aceh hanya ingin mengabdi dan membantu anak penderita bibir sumbing di Aceh yang umumnya terlahir dari keluarga tidak mampu.
“Penderita bibir di Aceh termasuk banyak, nomor dua di Sumatera, saya tidak mendapat honor untuk operasi labio plastik anak bibir sumbing, paling waktu itu saya mendapat honor kalau ada pekerjaaan operasi estetik yang pasiennya orang kaya,” katanya.
Selain menggunakan biaya sendiri dan bantuan dari dermawan untuk segala biaya operasi anak bibir sumbing di Aceh, Jailani juga membangun kerja sama dengan rumah sakit swasta di Banda Aceh agar bisa membayar secara mencicil dan murah.
“Kita kerja sama dengan Rumah Sakit Malahayati, rumah sakit bantu juga dengan biaya lebih murah dan bisa cicil, sehingga setiap jumpa dengan pasien saya suruh datang terus ke Rumah Sakit Malahayati untuk kita bantu,” sebutnya.
Kemudian, terhitung sejak tahun 2007, dr Jailani mendapat kerja sama dengan Smile Train Indonesia serta Rumah Sakit Malahayati Banda Aceh yang menanggung seluruh biaya operasi anak penderita bibir sumbing di Aceh. Sehingga, jadwal operasi bibir sumbing rutin ia lakukan setiap hari Minggunya hingga saat ini.
“Alhamdulillah sejak tahun 2007 kami sudah dibantu oleh Smile Train, dan sudah rutin jadwal operasi bibir sumbing secara gratis kita lakukan setiap hari minggu,” ucapnya.
Terhitung sejak tahun 2002 hingga saat ini, menurut Jailani, lebih dari 5 ribu penderita bibir sumbing di Aceh telah selesai ia operasi dan berhasil memberikan senyuman baru.
“Jumlahnya saat ini sudah lebih dari 5 ribu anak sumbing saya operasi, saya juga dibantu oleh Rahmad Maulizar duta bibir sumbing yang tak kenal lelah selalu mencari penderita di seluruh pelosok desa di Aceh,” sebutnya.
Jailani mengaku secara batin ia sangat puas karena telah berhasil membantu banyak penderita bibir sumbing di Aceh dengan hasil rata-rata mendekati sempurna.
“Apa yang kita bantu punya hasil yang baik, saya merasa tenang, nyaman, “ ujarnya.***