Close Menu
    info terkini

    Ngamuk! Kapal Dagangnya Diserang, AS Kirim 300 Tentara Serbu Aceh

    July 6, 2025

    Ratusan Yatim Piatu Memadati Masjid Baitul Muttaqin Idi Cut

    July 6, 2025

    Domino Siap Jadi Cabang Olahraga Resmi di Indonesia, MUI Nyatakan Domino Halal

    July 5, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    INFO ACEH TIMUR
    REDAKSI
    • Aceh
      • Info Utama
      • Aceh Tamiang
      • Aceh Utara
      • Kota Langsa
    • Aceh Timur
      • Breaking News
      • DPRK Aceh Timur
    • Nasional
      • Beasiswa
    • Internasional
      • Autotekno
    • Humaniora
      • Citizen
      • Opini
      • Sejarah
    • Info Loker
    • Indeks Berita
    INFO ACEH TIMUR
    • Aceh
    • Aceh Timur
    • Nasional
    • Internasional
    • Humaniora
    • Info Loker
    • Indeks Berita
    Home > Dosen Pusat Kajian Sejarah Unsam dan Mahasiswa Unigha Lakukan Rekonstruksi ke Msa Pidie
    Citizen

    Dosen Pusat Kajian Sejarah Unsam dan Mahasiswa Unigha Lakukan Rekonstruksi ke Msa Pidie

    IlhamJune 22, 2023
    Share: WhatsApp Facebook Twitter
    Share
    WhatsApp Facebook Twitter Copy Link
    Oleh Citizen, Foto: (dok. Istimewa)

    INFO ACEH TIMUR, ACEH TIMUR – Kepala Pusat Kajian Sejarah dan Ideologi Universitas Samudra (20/06/2023), Dr. Usman, M.Pd., didampingi Dr. Zulkifli, S.TH., MA., diterima Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; Muhammad Iqbal, S.Pd., M.A,. dan Koordinator Prodi Pendidikan Sejarah, Muhammad Zaini, S.Pd., M.Pd., lakukan sebuah agenda inti adalah Kuliah Umum dan Studi Lapangan, yang deselenggarakan di Gedung Leuga Universitas Jabal Ghafur salah satu kegiatn penting yang diselenggarakan pada hari Selasa tujuan menggali dan rekonstruksi sejarah yang sudah terpendam di Pidie masa lalu.

    Dalam kata sambutannya Dekan FKIP Unigha agenda dikatakan ini sangat diperlukan bagi para mahasiswa sejarah dalam hal meneliti dan menggali kembali event-event yang belum terungkap, melalui kuliah umum ini patut diteluri dan direkontruksi secara berkesinambungan.

    Sementara Dr. Usman, M.Pd,. sebagai pemateri memaparkan dan mengkaji lokasi-lokasi pusat sejarah dengan skopnya Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya adalah sangatlah perlu ditelesuri dan diperkenalkan kepada mahasiswa sejarah Unigha, agar berguna untuk generasi masa akan datang.

    Pasca pemaparan materi Kuliah Umum dan Studi Lapangan, serta diskusi dengan mahasiswa Sejarah dengan tema “Literasi dan Rekonstruksi Historis Kubupaten Pidia dan Pidie Jaya”, kemudian pematari Dr. Usman, M.Pd,. memilih salah satu lokasinya, agar mahasiswa mampu menggali dan merekonstruksi kembali bekas sebuah gedung pendidikan Agama Islam namanya “Madrasah As-Sa’adah Abadiyah” di Balang Paseh Pidie yang dibangun pada tahun 1931 M, oleh Teungku Muhammad Daud Beureueh yaitu 92 tahun yang lalu atau hampir satu abad yang merupakan salah satu Pusat Pendidikan Agama Islam Modernis yang mula-mula sekali didirikan di Aceh pada awal abad ke-20-an waktu itu.

    Keberadaan Lembaga itu selain untuk mengimbangi pendidilan ala Eropah dan melakukan pembaharuan dari pendidikan tradisional ke gaya yang maju dan modern, sesuai dengan pendidikan gaya Timur Tengah (Irak dan Turki). Kurikulum MSA itu mengajarkan mata pelajar hisab (berhitung), Jurafi (ilmu bumi) dan Bahasa Inggris serta pandu Islam gurunya Amir Husien al-Mujahid. Tatkala lahir Persatuan Ulama Seluruh Aceh, MSA segera bangkit melakukan serta menyesuaikan kurikulum madrasah di seluruh Aceh dan berusaha memperbaiki serta mempersatukan rencana pengajaran madrasah-madrasah atau sekolah-sekolah agama di seluruh Tanah Aceh.

    Lembaga MSA Blang Paseh, Pidie kala itu telah banyak melahirkan alumni-alumninya menjadi tokoh pemimpin atau pelopor dalam upaya mengisi aspek-aspek sosial masyarakat sebagai pemimpin tangguh dan kaliber menengah sebelum dan pasca Indonesia merdeka terutama dalam menegakkan dan mempertahankan kedaulatan Negara Republik Indonesia tahun 1945-1949.

    Dr. Usman, M.Pd., dan Mahasiswa Sejarah Unigha Lakukan Rekonstruksi ke lokasi Gedung Madrasah Sa’adah Abadiyah (MSA) Blang Paseh, Pidie (20/06/2023).

    Walaupun lembaga pendidikan tersebut sekarang sudah menjadi taman pendidikan Islam Taman anak-anak warga Blang Paseh, tetapi sejak zaman pemerintah Hindia Belanda, pendudukan Jepang hingga zaman kemerdekaan Indonesia telah banyak memberikan konstribusi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia baik kemasyarakatan, pendidikan, pemerinatahan dan militer dalam mengisi kemerdekaan. Dalam perkembangannya sejak tahun 1937, sebagian besar alumninya sudah sebagian besar menjadi tokoh pemimpin tangguh dan berkaliber nasional dalam pembangunan masyarakat Aceh hingga pemimpin kaliber nasional kala itu.

    Para alumni MSA Blang Paseh, Pidie sebagian besar menjadi Bapak-bapak rakyat dalam pemerintahan di Aceh bahkan di Jakarta menjadi tokoh kaliber menengah, di samping itu banyak pula menghasilkan ilmuan yang nantinya sebagai pelopor atau perintis kemerdekaan dalam mengisi pembangunan Negara Republik Indonesia yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945. Diantaranya H. Zaini Bakri sebagai Bupati Aceh Aceh dan merangkap Wali Kota Kutaraja tahun 1948. Kemudian berturut-turut diangkat sebagai Bupati Aceh Tengah (1951), dan Bupati Aceh Timur (1952). Ibrahim Abduh sebagai Bupati Pidie dan berhasil pemekaran tiga Kecamatan di Pidie; Kecamatan Batee, Sigli dan Ulim (Meureudu sekarang).

    Bahkan sebelumnya beliau pernah menjadi Wedana Meurudu, kemudian diangakat menjadi Patih, Wakil Bupati Kabupaten Pidie, di Sigli (1948), dan pernah pernah menjadi Wakil Kepala Daerah di Singkil (Aceh Selatan). Juga Ibrahim Abdul berhasil membangun perkampungan Tijue untuk dijadikan sebagai Kota Pelajar di Kabupaten Pidie. Kemudian Hasbi Usman pernah menjadi Bupati Aceh Timur, pernah Wedana Idi, Wakil Bupati Aceh Besar, dan menjabat PJ. Bupati Pidie serta Bupati Aceh Utara hingga pensiun. Selanjutnya H. Ibrahim Usman, pernah menjadi anggota DPRD TK-II Kabupaten Pidie dan sebelumnya pernah menjadi Wedana Lam Meulo.

    Sumber: Dr. Usman Ibrahim (1990). Photo bersama para alumni MSA Blang Paseh, Pidie dan sebagian besar menjadi tokoh-tokoh bapak bangsa atau pemimpin Aceh dan Nasional kala itu.
    Sebagian lainnya alumni Madrasah As-Sa’adah Abadiyah (MSA) Balang Paseh Pidie, pernah menjadi tokoh pemimpin masyarakat, misalnya H. Usman Yahya Tiba, LT pernah menjadi Guru dan Kepala MSA, Blang Paseh Pidie (1947), Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Beureunuen, dan Direktur Pendidikan Guru Agama (PGA) tahun 1959, di Banda Aceh dan Dekan Fakultas Usuluddin IAIN Ar-Raniry serta Prof. H. Ibrahim Husien, MA pernah Dosen dan Rektor IAIN Jami’ah Ar-Raniry tahun 1987. Sedangkan H. Abdullah Hanafiah (ayah Datok DR. Zaini mantan Gubernur Aceh) pernah menjadi guru MSA Blang Paseh, Pidie dan PGAN Beureunuen Kabupaten Pidie (1960-an).

    Alumni lainn adalah Kol. Hasballah Haji, pernah menjabat Komandan Resimen-I Kutaraja (1945), Komandan Resimen Sektor Barat dan Utara Medan Area dan Atase Militer di Mesir (1961). Letkol Hasan Saleh pernah menjabat Dan-Yon 2 Kutaraja dan Dan-Yon 5 di Lhokseumawe dan Dan-Yon 3 di Sigli. Selanjutnya Lerkol Pur. Ibrahim Saleh, pernah menjabat Dan-Ki 2 Yon 3 Padang Tiji serta Da-Yon 110 Tentara dan Territorium Aceh untuk bertugas ke Sulawesi Selatan, Seram dan Maluku (1950). Sedangkan Kol. Purn. Cek Mat Rahmany pernah menjabat Komandan Divisi 10 Chik di Tiro (1948) dan merangkap penasehat Tentara Pelajar Islam Aceh, juga Kepala Staf Umum Divisi X TNI Komando Sumatera Utara dan pernah menjadi Atase Militer di Mesir dan Pakistan (1951).

    Sedangkan dalam bidang politik adalah Abdul Manaf Zamzamy (Amelz) sebagai pimpinan Redaksi dan politik “Surat Kabar Atjeh Simbun” mulai sejak Belanda, Jepang sampai Idonesia Merdeka, Pada tahun 1948, pernah menjadi anggota pengumpulan dana beli Pesawat Terbang Seulawah untuk modal perjuangan Kemerdekaan Indonesia.

    Bahkan pernah anggota Komite Nasional Daerah Aceh, dan utusan PSII dalam rangka pemilihan Gubernur Sumatra Utara mewakil dari Aceh dan anggota Parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat) Pusat mewakili dari PSII Daerah Aceh, juga pernah menjadi utusan Muktamar GPII di Medan mewakili dari Aceh dan pernah terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Aceh mewakili PSII (1977).

    Berikutnya Ismail Hasan Metareum sebagai tokoh kaliber politik dari PPP dan anggota DPRI Pusat, dan Dr. Hasan Muhammad Tiro termasuk alumni dari MSA. Yang berarti pula bahwa sebagian besar alukninya sejak zaman Belanda, Jepang dan Indonesia Merdeka menjadi tokoh pemimpin kaliber terkenal di Republik ini tempo dulu. Sekian Us.

    Harian Aceh
    Follow on Google News
    Highlights

    Ngamuk! Kapal Dagangnya Diserang, AS Kirim 300 Tentara Serbu Aceh

    zakariaJuly 6, 2025

    Aksi Militer AS ke Aceh 1832 Infoacehtimur.com, Sejarah – Pagi itu, langit kota Salem, Massachusetts,…

    Ratusan Yatim Piatu Memadati Masjid Baitul Muttaqin Idi Cut

    July 6, 2025

    Domino Siap Jadi Cabang Olahraga Resmi di Indonesia, MUI Nyatakan Domino Halal

    July 5, 2025
    Media Sosial Kami
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • Channel WA
    • Twitter
    • Instagram
    INFO this WEEK

    Baitul Mal Aceh Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA/SMK/MA Sederajat

    June 30, 2025

    Bantuan Baitul Mal Aceh Cair untuk Masyarakat Kurang Mampu

    June 30, 2025

    BSI Idi Rayeuk Dinilai Melakukan Praktik Tidak Wajar, Penerima BSU Protes

    July 4, 2025
    INFO ACEH TIMUR

    Portal Berita Aceh Timur dan Dunia

    Facebook Instagram YouTube WhatsApp
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    Terpopuler

    Beasiswa BSI Scholarship 2025 Dibuka, Kuliah Gratis dan Pengalaman Industri!

    June 20, 202511,249
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    Copyright © 2018 - 2025 PT. Info Aceh Utama.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.