Infoacehtimur.com, Aceh – Tim gabungan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Kepolisian Daerah (Polda) Aceh, melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap seorang warga Kabupaten Bireuen berinisial MF atas kepemilikan obat telarang.
Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi mengatakan, OTT tersebut dilakukan di wilayah Jangka Keutapang, pada Kamis (11/7/2024) sekitar pukul 11.30 WIB. Pada saat itu, MF langsung dibawa ke Polres Bireuen untuk diperiksa.
Dari tangan MF, petugas mengamankan barang bukti 196 tablet Alprazolam 1 miligram yang termasuk dalam kategori psikotropika golongan IV.
“Barang dikirim dari Jakarta melalui perusahaan jasa ekspedisi dengan nama dan alamat pengiriman menggunakan nama pelaku,” kata Yudi dalam keterangannya pada awak media di Banda Aceh, Sabtu (13/7/2024).
BACA JUGA: 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Sering Pura-pura Jadi Polisi untuk Gerebek Toko Obat Ilegal
BACA JUGA: Hati-hati! BPOM Temukan Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya Beredar di Aceh
Yudi menjelaskan, obat ilegal jenis Aprazolam tersebut berbeda dengan Tramadol. Aprazolam masuk dalam golongan psikotropika, sementara Tramadol obat keras yang sering disalahgunakan.
Psikotropika merupakan jenis obat yang dapat memengaruhi fungsi otak, persepsi, pikiran, kesadaran, suasana hati, emosi, dan perilaku seseorang.
Penyalahgunaan psikotropika dapat mengakibatkan ketergantungan yang berdampak pada gangguan fisik, mental, sosial, serta keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Makanya peredaran obat ini perlu diawasi dan dikendalikan secara ketat,” ujarnya.
Yudi menyebutkan, dalam hal ini MF telah melanggar Pasal 62 Undang-ndang nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
“Barang siapa secara tanpa hak memiliki dan/atau membawa psikotropika akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 100 juta,” ungkapnya.
Yudi mengharapkan, operasi bersama tersebut dapat meningkatkan harmoni dan membangun sinergi dalam pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran obat terlarang, baik psikotropika maupun narkotika.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, menentang, dan menolak penyalahgunaan serta peredaran gelap obat-obatan terlarang tersebut,” pungkasnya.***
Sumber : Kompascom
Editor : Ilham