Infoacehtimur.com, Aceh Tamiang – Pengadilan Negeri Kalianda, Lampung Selatan melaksakan sidang lanjutan kasus narkoba jenis sabu seberat 70 kilogram (kg) yang melibatkan mantan Caleg DPRK Aceh Tamiang Sofyan, Selasa (19/11/2024).
Sidang kali ini, mendengarkan nota pembelaan dari mantan Caleg DPRK Aceh Tamiang Sofyan dan kuasa hukumnya Hefzoni.
Sebelumnya, pada sidang bacaan tuntutan mantan Caleg DPRK Aceh Tamiang Sofyan, JPU Muhammad Ichsan Syahputra menuntut hukuman mati.
Sidang bacaan nota pembelaan atau pledoi mantan Caleg DPRK Aceh dipimpin Ketua Majelis Hakim Rizal Taufin.
BACA JUGA: Caleg Aceh Tamiang yang Terpilih dari Partai PKS Ditangkap Bareskrim soal 70 Kg Sabu
BACA JUGA: Terjerat Utang, Caleg Gagal Aceh Nekat Jadi Kurir 70 Kg Sabu untuk Biaya Kampanye
Dalam pledoinya, kuasa hukum mantan Caleg DPRK Aceh Tamiang, Hefzoni meminta majelis hakim mempertimbangkan hukuman terdakwa.
Dasar pertimbangan pertama, terdakwa melakukan tindakan tersebut karena masalah ekonomi.
Alasan terdakwa melakukan hal tersebut karena terdakwa ingin membayar utang saat kampanye.
Dasar pertimbangan kedua, karena terdakwa hanya sebagai kurir, bukan pemilik barang.
Sedangkan pemilik barang atau bandar narkobanya atas nama Asnawi masih berkeliaran atau bebas.
Selain itu, dasar pertimbangan lainnya karena terdakwa merupakan kepala keluarga, tulang punggung keluarga dan anak-anak terdakwa masih kecil.
Lalu Ketua Majelis Hakim Rizal Taufin memberikan waktu kepada JPU Muhammad Ichsan Syahputra dalam putusannya.
JPU Muhammad Ichsan Syahputra dalam putusannya tetap menuntut terdakwa dengan hukuman mati.
Kemudian, Ketua Majelis Hakim Rizal Taufin memberikan waktu kepada mantan Caleg DPRK Aceh Tamiang Sofyan untuk memberikan pembalaan.
Dalam pembelaannya, mantan Caleg DPRK Aceh Tamiang Sofyan mengaku bersalah.
Ia mengakui semua perbuatannya, dan memohon ampun kepada Ketua Majelis Hakim Rizal Taufin.
Sofyan meminta pertimbangan kepada Ketua Majelis Hakim Rizal Taufin karena anaknya masih kecil-kecil.
“Saya meminta permohonan kepada Ketua Majelis Hakim untuk mempertimbangkan keputusannya. Sebab anak saya masih kecil-kecil yang mulia,”
“Anak saya yang paling besar masih berusia 4 tahun, dan yang paling kecil masih belasan hari,” ujarnya.
Ketua Majelis Hakim Rizal Taufin akan melanjutkan sidang bacaan putusan, Selasa (25/11/2024).***
Sumber: Kompas.com