Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Pemandangan tak elok tampak dari atas jembatan di Jalan Keude Aceh, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, pada Kamis 11 Juli 2024.
Sampah yang didominasi oleh limbah rumah tangga seperti plastik, popok, sisa-sisa bekas makanan, karung, dan bahkan ranting kayu sehingga hampir memenuhi seluruh aliran sungai.
Pantauan Infoacehtimur.com dilokasi, aliran sungai yang sedang menghadapi masalah serius terkait pencemaran sampah itu terjadi sudah sepekan lamanya.
Desa-desa yang penduduknya padat, seperti Desa Jalan, Keude Aceh, Desa Aceh, dan Desa Keude Blang, terdampak oleh aliran sungai yang tercemar.
BACA JUGA: PSU di Aceh Timur Ditemukan Banyak Pelanggaran, Caleg DPRA Akan Lapor ke Gakkumdu
Sayangnya, belum diketahui secara pasti asal-usul sampah ini. Ketika air laut pasang, sampah mengalir ke sungai, dan sebaliknya ketika air sungai surut, sampah kembali terbawa arus.
Seorang warga Laiman, menyebut sampah-sampah yang menumpuk mengalir mengikuti pasang surut sudah hampir sepakan lebih. Padahal, sudah ada tulisan larangan dari DLH Aceh Timur.
Diakui olehnya, warga di kawasan tersebut semakin tak memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai. Namun, Sampah ini lebih parah daripada seblumnya.
“Bagaimana sampah tidak menumpuk, yang buang banyak, setiap hari ada saja yang membuang meski ada larangan. Coba lihat dibawah titi, sampah bertumpuk,” keluhanya.
Terpisah, Kadis Lingkungan Hidup Aceh Timur, Muslidar SH, melalui Kabid Pengelolaan Sampah, B3 dan Kapasitas, Zulfikar SE menyayangkan kondisi sungai yang telah tercemar sampah.
“Kondisi seperti ini memang kami seselkan,” kata Zulfikar, kepada Infoacehtimur.com, Kamis (11/7/2024).
Larangan buang sampah ke sungai, kata Zulfikar, berupa spanduk yang terpajang di area titi dan pinggiran sungai. Justru diabaikan, sehingga seenaknya membuang sampah sembarangan.
“Jika sudah seperti ini, untuk membersihkannya butuh kerjasama karena sampah-sampah itu berada di air,” ujarnya.***