Gelombang besar kedatangan para pengungsi Rohingya ini didorong oleh memburuknya situasi keamanan di kamp pengungsian Cox’s Bazaar, Bangladesh. Para penyelundup pun disebut memanfaatkan situasi ini dengan menawarkan perjalanan menuju ke Indonesia atau Malaysia.
Direktur Arakan Project Chris Lewa mengatakan banyak pengungsi merasa putus asa dengan situasi keamanan di Cox’s Bazaar, Bangladesh yang kian memburuk.
Baca Juga: 96 Etnis Rohingya Mendarat di Aceh Timur, 6 Orang Meninggal
Baca Juga: Kapal Pengangkut Rohingya di Aceh Selatan Milik Warga Lokal, Dibeli Rp580 Juta
“Rasa putus asa membuat mereka tidak lagi menargetkan pergi ke Malaysia. Mereka hanya ingin keluar dari pengungsian,” kata Lewa kepada BBC News Indonesia.
Situasi itu dimanfaatkan oleh para penyelundup untuk menawarkan perjalanan menuju Indonesia atau Malaysia. Para pengungsi ini disebut membayar $1.100 (Rp17,1 juta) per orang untuk perjalanan ini.