Infoacehtimur.com / Aceh – Hampir seluruh Stasiun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Provinsi Aceh, mengalami antrean panjang.
Hal tersebut dikatakan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas atau Hiswana Migas Aceh. Dia menyatakan disebabkan karena disparitas harga antara BBM subsidi dan non-subsidi serta kurangnya kuota yang diterima Aceh.
Dikutip dari kantor berita Antara, Nahrawi Noerdin Ketua Hiswana Migas Aceh di Banda Aceh, menyatakan bahwa berdasarkan pengamatan Hiswana Migas, perbedaan harga BBM yang sangat signifikan ini telah membuat banyak konsumen yang melakukan migrasi ke BBM bersubsidi.
Baca Juga: Sarang Tawon Depan SPBU Kuta Lawah Ancam Pengguna Jalan Raya
Baca Juga: Stefanus Dicari, Setelah Tinggalkan Maryana Yang Sedang Hamil di SPBU
“Dari sejumlah pertemuan untuk membahas masalah ini, disparitas harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi merupakan salah satu yang menjadi faktor utama terjadinya antrean panjang ini,” jelasnya.
Sedangkan migrasibukan hanya karena dipicu masalah harga, tetapi kondisi perekonomian yang memang sedang sulit, sehingga membuat masyarakat mencari alternatif pengeluaran yang lebih memungkinkan.
“Faktor ekonomi, disparitas harga, penyesuaian kuota bersubsidi, dan masa adaptasi konsumen dalam penggunaan aplikasi my pertamina, harus diakui memang memberi pengaruh terhadap berlarutnya antrean panjang ini,” kata Nahrawi Noerdin.
Ia menuturkan rentetan peristiwa antrean ini selalu terjadi di pengujung hingga awal tahun. Apalagi di daerah yang menjadi tujuan wisata atau yang dilewati, dipastikan mengalami peningkatan jumlah kendaraan dari wisatawan yang datang berlibur.
“Jelas kondisi ini akan membuat permintaan BBM khususnya yang bersubsidi meningkat. Semua pihak menaruh perhatian besar terhadap hal ini,” ujar Nahrawi Noerdin.
Ia menyampaikan terkait kondisi ini Pemerintah Aceh telah membuat sejumlah kebijakan, salah satunya dengan menerbitkan surat edaran Gubernur Aceh tentang pembatasan pengisian BBM bersubsidi bagi masyarakat.
Kemudian, aparat Kepolisian sejauh ini juga sudah melakukan monitoring ketat untuk memantau perkembangan situasi di lapangan. Lalu pekerja SPBU juga sudah berusaha keras memberikan pelayanan terbaik.
“Maka dari itu untuk masalah ini, mudah-mudahan BPH Migas melalui Pertamina juga segera menambah kuota BBM bersubsidi untuk Aceh. Sehingga menjelang akhir musim liburan ini antrean di SPBU bisa segera normal,” pungkas Nahrawi Noerdin.
Baca Juga:SPBU Kuta Lawah Aceh Timur Buka Lowongan Kerja, Berikut Persyaratannya
Baca Juga: Puluhan Pabrik Keliling Datangi SPBU Kuta Binje, Diduga Tak Dapat Izin Isi BBM