Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Acara pesta pernikahan dirumah mempelai wanita yang berlokasi di Desa Teumpeun, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, pada Minggu, (4/8) telah batal.
Batalnya pesta pernikahan itu lantaran Desi Tamida Harahap (27), hilang secara misterius pada hari yang seharusnya menjadi hari akad nikahnya pada 1 Agustus 2024 sekitar pukul 04.30 WIB pagi.
Sementara acara pesta pernikahan dijadwalkan digelar pada Minggu, 4 Agustus 2024 hari ini.
Seharusnya momen ini menjadi momen bahagia, Ibu Zuraida, ibunya Desi terpaksa harus menghadapi kenyataan pahit.
BACA JUGA: Wanita Cantik di Aceh Timur Hilang Jelang Pernikahan, Undangan Sudah Disebar
Dengan suara bergetar dan hampir menangis, Ibu Zuraida mengisahkan bahwa Desi diketahui hilang pada 1 Agustus 2024 sekitar pukul 04.30 WIB pagi.
Suaminya yang saat itu mengetuk pintu kamar Desi tidak mendapat respon. Kegelisahan semakin memuncak saat mereka melihat jendela kamar Desi yang sudah terbuka.
“Anakku yang menyebarkan undangan pernikahan sendiri, tapi sekarang dia hilang. Padahal kami sudah siap untuk akad nikah dan dekorasi mewah pesta pernikahan,” kata Ibu Zuraida dengan nada sedih.
Pesta pernikahan yang direncanakan akan digelar pada 4 Agustus 2024 tersebut sudah dipersiapkan dengan sangat matang.
Keluarga Zuraida, yang dikenal sebagai keluarga terpandang dengan kondisi ekonomi yang cukup, telah menyewa dekorasi mewah dan menyiapkan dua ekor sapi untuk acara tersebut.
Namun, di tengah kebahagiaan yang seharusnya dirasakan, berbagai asumsi bermunculan. Beberapa orang menduga Desi melarikan diri dan membawa mahar pernikahan berupa 12 mayam emas.
Ibu Zuraida menepis asumsi tersebut, menegaskan bahwa keluarganya tidak kekurangan secara finansial dan tidak ada paksaan dalam pernikahan tersebut.
“Mereka sudah saling kenal sejak SMA, hampir sembilan tahun mereka bersama. Tidak ada paksaan dalam keputusan mereka untuk menikah,” jelas Ibu Zuraida.
Hari ini, seharusnya menjadi hari pesta pernikahan Desi dan pasangannya, namun semua rencana tersebut terpaksa dibatalkan.
“Saya merasa sangat malu dengan teman dan kerabat,” tuturnya dengan suara bergetar, menunjukkan betapa berat beban emosional yang dia rasakan.
Kasus ini kemudian telah dilaporkan ke petugas kepolisian dan sedang melakukan pencarian serta investigasi untuk menemukan keberadaan Desi.***