Infoacehtimur.com | Banda Aceh – Jelang berakhirnya masa jabatan Gubernur Aceh periode 2017-2022 sederet nama Pj Gubernur mulai beredar, bahkan sejumlah nama disebut menjadi calon kuat memimpin Aceh.
Dari beberapa nama itu ada DR Syafrizal, Dirjen Adwil Kemendagri, kemudian Irjen Pol Dr. Agung Makbul SH, MH, Sekretaris Tim Saber Pungli Pusat, Indra Iskandar, Sekjen DPR RI dan Prof Dr. Ir. Herman Fithra ST, MT, IPM ASEAN Eng yang merupakan Rektor Unimal.
Siapa Herman Fithra dan Bagaimana Rekam Jejaknya, berikut kami rangkum untuk follower.
Herman Fithra merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Tgk. H. Ismail Bantasyam dan ibu Hj. Azmarni lahir di hari Rabu 1 Syawal 1392 H atau 7 November 1972 M pukul 07.15 WIB di rumah Jalan Samudera No. 56, Desa Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe.
Buka Update: Berita Aceh Timur dan Aceh
Kelahiran Putra Pasee ini dibantu oleh bidan Syarifah dengan berat badan 3,5 kilogram dan tinggi 52 centimeter menjadi anak yang lucu dengan kulit putih mengikuti ibunya dan rambut keriting dari Neneknya.
Sejak lahir, Herman (red-sapaan akrab) hidup dalam kesederhanaan dengan ayah berprofesi sebagai seorang Guru dan terakhir pensiun di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Utara. Sedangkan ibunya menghabiskan waktu untuk menjaga tiga anaknya.
Sejak kecil, Herman Fithra dikenal dengan sosok yang paling dekat dengan ibunya Hj. Azmarni yang banyak memiliki persamaan mulai dari pandangan, pendapat, hingga kesukaan.
Beranjak Remaja, Herman Fithra banyak dihabiskan waktu dengan belajar mengaji dan bermain di laut pantai Ujong Blang tempat dirinya bermain bersama teman di siang bolong hingga tak menghiraukan kulitnya menjadi hitam.
Dimasa kecilnya Herman Fithra telah dikenal dengan jiwa enterpreneur, pada masuk sekolah dasar Ia berjualan kerupuk pedas dan es kanepo yang dibawanya dari rumah buatan sang bunda untuk dijajakan di kantin sekolah.
Selain itu, di Bulan Suci Ramadhan, jiwa enterpreneur nya terus diterapkan dengan berjual es dan takjil di jalan dekat rumahnya sambil berkata, ‘Es-Es takjil-takjil-takjil’ (suara kecil Herman Fitrha menarik perhatian para pembeli).
Bakat Leadership Sejak Dini Dari kecil Ia sudah terlihat memiliki bakat Leadership, pada kelas 6 SD Impres Kampung Jawa, Lhokseumawe Ia diberikan tugas sebagai pemukul lonceng oleh gurunya sebagai tanda penggantian mata pelajaran, istirahat ataupun waktu bubar sekolah.
Tugas ini diberikan oleh sang guru karena Herman Fithra adalah satu dari tiga anak yang memakai jam tangan saat itu yang dikenal sebagai sosok yang selalu tepat waktu dan tidak pernah terlambat masuk sekolah.
Bakat Leadership itupun terus diperlihatkan Herman Fithra saat dirinya masuk Sekolah Pertama di SMPN 1 Lhokseumawe, Herman ditunjuk sebagai ketua kelas 1E dan 2B. Sementara di kelas 3 Ia menjadi Pradana Gudep B-001 Pangkalan SMPN 1 Lhokseumawe.
Dan di Sekolah Menengah Atas, Herman Fithra juga diberikan sebagai ketua kelas di SMAN 1 Tapaktuan menjadi pada kelas 1-3 dan di SMAN 1 Lhokseumawe menjadi ketua kelas 2 Bio 2 dan sekretaris OSIS. Sementara di kelas 3 menjadi Ketua Umum Palang Merah Remaja SMAN 1 Lhokseumawe.
Sosok leadership yang tinggi ternyata mengikuti jejak sang Kakek yang merupakan seorang panglima laot dan juga tentara. Sehingga menjadi inspirasi dari Herman Fithra untuk menjadi seorang pemimpin yang berjiwa disiplin.
Masuk Perguruan Tinggi
Tamat di SMAN 1 Lhokseumawe, Herman Fitrha masuk ke Perguruan Tinggi Diploma III Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Universitas Syiah Kuala tamat pada tahun 1993, kemudian Ia melanjutkan kuliah S-1 di JurusanTeknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara tamat pada tahun 1998.
Tak hanya sampai disitu, dirinya melanjutkan studi Magister Sistem dan Teknik Transportasi, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada tamat pada tahun 2005. Kemudian di tahun 2018 Herman Fitrha menyandang gelar Doktoral (S3) Perencanaan Wilayah, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Walaupun sudah menyandang gelar Doktor Heman Fithra tetap mengasah Ilmu Teknik hingga mendapatkan gelar Insyinyur (Ir) di Fakultas Teknik, Universitas Andalas. Ia juga sedang mengambil kembali program Doktoral (S3) di Fakultas Ekonomi, Universitas Malaysia Terengganu.
Profesor Malembara dinobatkan kepada Herman Fithra sebagai nama rimba yang dikenal dengan pencinta alam dan lingkungan, dan seorang pemuda yang berjuang untuk survive dan pantang menyerah serta jiwa sosial yang tinggi dan setia.