Infoacehtimur.com | Internasional – pasukan keamanan Israel memasuki kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem sebelum ketika ribuan orang Palestina berkumpul untuk sholat shubuh, memicu bentrokan yang menurut petugas medis melukai sedikitnya 67 warga Palestina.
Israel mengatakan pasukannya masuk untuk memindahkan batu-batu yang telah dikumpulkan guna mengantisipasi kekerasan. Tempat suci, yang disakralkan bagi orang Yahudi dan Muslim, sering menjadi pusat kerusuhan Israel-Palestina, dan ketegangan telah meningkat di tengah gelombang kekerasan baru-baru ini.
Bentrokan di lokasi itu tahun lalu telah memicu perang 11 hari dengan militan Hamas di Jalur Gaza.
Baca Juga:
- Putra Mahkota Arab Saudi Sebut Israel Sebagai Sekutu Potensial
- Palestina Diinvasi Israel, Mana NATO & Amerika? Gadis Palestina Dipukuli Saat Perayaan Isra Miraj
Bentrokan datang pada waktu yang sangat sensitif. Ramadhan tahun ini bertepatan dengan Paskah, hari libur utama Yahudi selama seminggu yang dimulai pada hari Jumat saat matahari terbenam, dan pekan suci umat Kristen, yang berpuncak pada hari Minggu Paskah.
Liburan diharapkan membawa puluhan ribu umat beriman ke Kota Tua Yerusalem, rumah bagi situs-situs utama yang disucikan oleh ketiga agama.
Video yang beredar online menunjukkan warga Palestina melemparkan batu dan kembang api sementara polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut ke lapangan luas di sekitar masjid.
Yang lain menunjukkan jamaah membarikade diri di dalam masjid itu sendiri di tengah apa yang tampak seperti awan gas air mata.
Baca Juga:
- Pertama Dalam Sejarah Dunia, Ribuan Umat Muslim Gelar Shalat Tarawih Di Times Square New York Amerika
- Isra Mi’raj 2022 Jatuh Pada 28 Februari Atau 1 Maret ? Simak Penjelasan Berikut.
Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan telah mengevakuasi 67 orang ke rumah sakit yang terluka oleh peluru berlapis karet atau granat kejut, dan dipukul dengan tongkat.
Wakaf mengatakan salah satu penjaga di lokasi tertembak di area mata oleh peluru karet.
Polisi Israel mengatakan tiga petugas terluka akibat “lemparan batu besar-besaran,” dengan dua dievakuasi dari tempat kejadian untuk perawatan.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan puluhan pria bertopeng membawa bendera Palestina dan Hamas berbaris ke kompleks Jumat pagi untuk mengumpulkan batu.
Baca Juga :
- Cangkok Jantung Babi, Donor Organ Hewan ke Manusia, Haram Nggak?
- USAHA WARKOP SEBAGAI SALAH SATU TEMPAT FAVORIT BAGI GENERASI Z DI KABUPATEN ACEH TIMUR
“Polisi dipaksa masuk ke halaman untuk membubarkan kerumunan dan memindahkan bebatuan tersebut, untuk mencegah kekerasan lebih lanjut,” ungkapnya.***
Editor: Abdurrauf Said
Sumber: Associated Press (AP)